Aarav berjalan cepat menuju lantai dasar, sesekali pria itu memperhatikan arlojinya dengan resah. Sudah semalam ini, tetapi Fiona bilang mereka masih mencari laporan di dalam gudang. Seharusnya berkas itu bisa ditemukan satu jam sebelumnya, tapi sampai sekarang kedua gadis itu masih berada di sana. Ketika hendak memasuki lift, mendadak seseorang menepuk pundak Aarav dengan kencang. Sontak pria itu menoleh, lalu menghela napas. Rupanya dia. “Kau mengejutkanku,” ucap Aarav mengembuskan napas. Danish hanya menyengir ketika atasannya itu terkejut olehnya. “Pak Wilson menyuruh anda untuk pulang malam ini, beliau ingin mengatakan sesuatu,” terang Danish mengungkapkan maksudnya. “Kakek? Tapi ada apa, tumben sekali kakek menyuruhku untuk pulang malam-malam begini.” Danish menggeleng ringa