Matahari baru saja terbit, sinarnya perlahan menghangatkan bumi serta membuat makhluk-makhluk hidup menggeliat terjaga. Udara terasa segar karena polusi belum beredar. Nun di ketinggian gedung apartemen, seorang lelaki pun sudah terbangun dan sedang meneguk kopi panasnya perlahan. Handphone berdering. Lios segera menjawabnya. Dia tahu Ferdi pasti akan menelepon pagi-pagi karena sobatnya itu adalah panitia untuk pernikahan hari ini. "Tabe gula, Kraeng," sapa Lios yang berarti 'selamat pagi, saudara'. "Tabe, Kraeng. Jangan lupa, jam sembilan sudah harus stand by di gereja. Habis pemberkatan kita berangkat ke cafe." Suara Ferdi terdengar terburu-buru. "Oke, siap." "Jangan lupa Enu Bulan." Ferdi mengingatkan. "Tenang aja. Gue jemput dia jam sembilan," ucap Lios santai. Percakapan tidak