48. Ancaman Bram

1255 Words

Sore tiba dan sudah saatnya bagi Bulan untuk pulang. Meskipun pesan singkat Johan membuatnya gelisah, namun Bulan tidak menceritakannya pada Lios. Bulan merasa Johan tidak akan berbuat hal yang dapat mencelakainya. Paling banter lelaki itu mengadu pada Bram dan Vero. "Rasanya waktu berjalan terlalu cepat." Lios memeluk kekasihnya sebelum mereka beranjak pergi. "Masih ada hari esok." "Betul. Dan jangan lupa acara keluarga hari Sabtu." "Iya, aku nggak lupa." Bulan tersenyum manis. Indahnya masa pacaran, masa di mana tidak ingin terpisah satu sama lain. Demikian juga terjadi pada Bulan dan Lios. Mereka enggan melepaskan diri dari pelukan sang kekasih, padahal dunia belum kiamat dan besok masih bisa bertemu. Itukah logika orang yang sedang dilanda asmara. Setelah memaksa diri sedikit, ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD