When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Seperti janjinya kemarin, pagi ini Lios mengirimkan list berisi judul-judul lagu yang biasa dinyanyikan dalam wedding. Bulan tidak menyangka, ternyata jumlahnya sangat banyak. Sebagian dapat dia kenali hanya dari judulnya, sebagian lagi belum pernah dia dengar sama sekali. Mumpung situasi di kantor sedang santai, Bulan sibuk mencari dan mengunduh lagu untuk disimpan dalam handphone, supaya dapat didengarkan kapan saja di mana saja. Namun, semakin banyak lagu yang diunduh membuat hati Bulan menciut. Dia khawatir jika tidak dapat menguasai lagu-lagu ini hingga waktu perform perdana. Ada rasa tidak percaya diri yang menyeruak dalam diri. Ketika unduhan telah mencapai tiga puluh lagu, Bulan memutuskan untuk menelepon Lios. Dia butuh penyemangat. "Hai, Lios...," sapa Bulan begitu kekasihnya