"HUAAAAAAAAAAAAA HIKS! OM JAHAT!" "Ehh bocahnya nangis," ujar pemuda yang mendekati Ata. Ata menangis kencang, pipinya terasa sedikit nyeri. Ya! Pemuda tadi mencubit pipinya, namun tidak sakit. hanya saja Ata menangis karena tatapan tajam keempat pemuda yang ada di depannya ini. sedari tadi Ata sudah menahan tangisannya melihat tatapan tajam keempat pemuda di depannya, namun dirinya merasa malu jika harus menangis. jadi ini waktu yang tepat untuknya menangis dengan alasan kesakitan. "Lo sih maen cubit aja, bocahnya kesakitan." ujar pemuda yang satunya. "Gue nyubitnya pelan kok," elaknya membela diri. Ata semakin menangis kencang membuat kedua pemuda yang ada di sana kelimpungan, sedangkan keempat pemuda itu masih menatap meraka datar. "HUAAA!!" Mahesa yang baru sampai di ambang pin