Saara mengamati reaksi mereka bertiga. Dia terus menatap mereka bertiga yang baru memiliki kekuatannya--untuk mendeteksi keserakahan yang mungkin timbul akibat kekuatan yang baru mereka dapatkan. Jika Saara mendeteksinya maka dia tidak akan segan-segan menghabisi mereka. Pengamatan Saara menunjukkan jika mereka tidak memiliki niat buruk. Jadi dia mulai menginstruksikan pada tiga orang itu dan juga Aaron untuk berkumpul. Dia juga menjelaskan pada mereka berempat siapa Devos.
Saara memulai pembahasan dan tugas mereka karena mendapatkan kemampuan yang baru. Masih dengan cara telepati dia bercerita tentang siapa Devos dan juga awal mula dunia zombie.
"Kemampuan yang kalian dapatkan bukan tanpa tanggung jawab. Kekuatan itu untuk menghentikan pria yang aku lawan tadi."
Ken, Sean, James mulai mendengarkan cerita Saara yang terngiang di kepala mereka. Suaranya tidak bisa mereka abaikan karena muncul begitu saja, membuat mereka serasa memakai headphone. Mereka mengerti jika saat ini Saara sedang bertelepati dengan mereka bertiga ralat berempat. Mereka hampir melupakan Aaron.
"Pria tadi adalah Devos, salah satu murid dari ayahku dan juga rekanku ketika di laboratorium dulu. Dia juga yang menjual informasi kepada organisasi hitam. Dia adalah orang yang memberi tahu jika ayahku berhasil menemukan virus yang bisa meregenerasi tubuh manusia. Dengan kata lain dengan virus EM0 manusia bisa memiliki kemampuan meregenerasi tubuhnya sehingga orang yang lumpuh akan sembuh. Yang terluka akan cepat memperbaiki diri dan bisa menumbuhkan anggota tubuhnya yang cacat."
"Wow, menakjubakan."
Keempat orang itu memperhatikan dengan seksama cerita dari Saara. Bisa jadi cerita Saara bisa menjadi petunjuk untuk mengakhiri tragedi di bumi.
"Mereka tidak tahu jika virus Em0 adalah virus yang belum sempurna. Dan suatu hari sekelompok pria bersenjata menerobos laboratorium kami dan membawa virus tersebut pergi. "
"Dari sana ayahku sudah memperkirakan jika akan terjadi bencana Global di bumi. Dia pun menciptakan Time Machine sekaligus Gamma Shield untuk menampung memorinya."
"Shield?Bagaimana caranya?" Tanya Sean yang sangat tertarik dengan cerita Saara.
"Konfigurasi sinar Gamma yang mengandung elektron dan proton menembus otak ayahku menempel di sirkuit saraf neuron dan mengambil informasi di sana. Kemudian menduplikatnya dalam bentuk gambar yang berasal dari susunan mikro ion tersebut."
Saara melihat ke arah Aaron. "Dan seperti yang aku bilang, sinar tadi ditembakkan ke kandungan ibumu ketika ayahku menjelajah waktu. Dia sudah memberiku denah lokasi laboratorium jika terjadi bencana global. Dia memutuskan untuk melanjutkan penelitian di masa lalu dan tugasku hanya menarikmu ke masa depan."
Ken tidak bereaksi karena begitu kagum akan keajaiban ilmu pengetahuan. Namun ia juga tidak terlalu suka akan ambisi seseorang ilmuwan yang ingin menentang kodrat alam. Dia berpikir jika alam sudah mulai murka karena para manusia mencoba melebihi batasnya. Jadi tidak hanya zombie yang muncul, tapi tumbuhan mulai mati, hujan tidak lagi turun. Lautan tidak memiliki ikan yang normal.
"Devos adalah satu-satunya manusia selain diriku yang bisa menjadi zombie Mutant keempat. Jadi dia memiliki kecerdasan yang luar biasa dan aku baru tahu jika ambisinya adalah menguasai dunia."
Aaron terbelalak kaget. "Jangan bercanda, ini bukan seperti serial film yang biasanya aku tonton. Menguasai dunia? Ini adalah hal terkonyol yang pernah aku dengar. "
"Hal konyol yang kamu dengar itu adalah benar adanya. Dengan situasi seperti saat ini, hal itu bukanlah hal yang mustahil. Sebab ada satu cara yang bisa mewujudkannya dan aku tidak bisa memberitahu kalian apa itu. Yang terpenting kita harus segera membuat serum untuk mencegah manusia menjadi zombie. "
"Oh, itu pasti tugasku."
Kini ketiganya tahu betapa serius dan berat tugas yang mereka emban. Akan tetapi mereka sadar jika memiliki kekuatan yang lebih maka mereka juga memiliki tanggung jawab yang lebih. Jadi mereka dengan senang hati membantu Saara dan juga Aaron menuju ke laboratorium agar kecepatannya menemukan serum atau sejenisnya.
"Sudah cukup beristirahatnya. Ayo kita lanjutkan perjalanan. "
Saara bangkit dari tempat duduknya. Dia memerintahkan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju laboratorium tempat ayahnya dulu. Akan tetapi Ken mengusulkan suatu hal pada Saara dan juga Aaron.
"Tunggu... Bagaimana jika kita mampir ke markas Selatan terlebih dahulu. Aku yakin Jenderal Meyyer pasti mau membantu kalian dan itu membuat tugas kalian jauh lebih mudah, kan?"
Aaron yang memang dasarnya ingin melihat bagaimana markas Selatan langsung menyetujuinya. Dia bahkan tidak menunggu Saara untuk menjawab ajakan Ken.
"Tentu saja sama kita akan mampir ke sana kan Saara?"
Saara yang masih dengan wajah datarnya hanya menjawab tanpa minat. "Terserah kau saja. "
Aaron begitu senang sehingga dia meloncat loncat seperti anak kecil. Hal itu disambut kekehan dari ketiga pria yang ikut berjalan di kanan kirinya. Bagi mereka bertiga Aaron dan Saara adalah pahlawan bagi mereka. Sebab tidak hanya menyelamatkannya dari para zombie tapi mereka juga membuat mereka bisa membangkitkan kemampuan supranatural yang menakjubkan. Dalam hati mereka bersumpah akan membantu mereka berdua sampai mendapatkan tujuan. Lagi pula mereka sudah muak dengan kehidupan bumi yang dipenuhi zombie. Mereka tidak bisa lagi hidup menjadi bagian terendah dari rantai makanan.
Sementara itu Aaron membayangkan bagaimana markas Selatan itu. Karena tidak ingin penasaran dia pun bertanya pada tiga rekannya yang baru.
"Ngomong-ngomong seperti apa markas selatan itu? "
Kali ini James yang menjabarkan rincian seperti apa markas Selatan yang akan mereka tuju.
" Markas Selatan kami memiliki sebuah menara yang sangat tinggi. Tingginya kira-kira 300 meter, yang setiap lantai berisi puluhan kamar. "James menjawab dengan bangga.
"Lalu bagaimana dengan sistem keamanannya?" Tanya Aaron lagi.
" Lima ratus meter dari menara dibangun kawat yang dialiri listrik, jadi setiap zombie yang ingin melewatinya pasti akan terbakar lebih dahulu. "
"Wow, Lalu bagaimana dengan makanan, bagaimana cara kalian mendapatkan makanan? "
Mereka bertiga terdiam, sebab hal itu mengingatkannya kembali pada alasan sehingga mengalami kejadian mengerikan dikejar-kejar zombie sebelum bertemu dengan Sarah dan juga Aaron. Akan tetapi mereka berdua berhak tahu kondisi yang terjadi pada markas Selatan.
"Saat itu tugas kami mencari makanan di luar wilayah markas Selatan. Sebab tidak ada yang berani keluar dari benteng. Kalian pasti tahu sebabnya. "
Persepsi Aaron kini berubah 180 derajat. Ia menebak jika ketiga pria ini adalah orang yang dikorbankan untuk mendapatkan makanan oleh orang-orang yang pengecut. Hal tersebut mengingatkannya kepada keluarga yang sempat ia tolong dulu.
'Ternyata mereka sama saja,' gerutu Aaron dalam hati. Dia kini diam tak mau bicara lagi.
Saara yang menyadari kegelisahan Aaron menenangkan pria itu. Lewat telepati Saara memberi Aaron sebuah nasehat.
"Di dunia ini ada hitam dan putih begitu pula manusia. Jika kamu mengira jika semua manusia yang ada di markas Selatan itu jahat karena memaksa dan mengorbankan ketika orang itu, maka lihat mereka bertiga. Aku yakin jika diantara orang-orang yang ada di markas Selatan, masih ada orang yang baik dan mau berkorban demi kemanusiaan seperti mereka bertiga. "
Aaron mengangguk dan merasa lega. Hampir saja dia melupakan jika tidak semua orang itu baik dan juga tidak semua orang itu jahat. Namun itulah manusia pada dasarnya.
Mereka berlima masih terus berjalan diantara gedung-gedung tua dan juga barang-barang yang berserakan. Angin yang kering sesekali membawa kertas melayang ke arah mereka. Kota ini bisa dikatakan kota mati, sama seperti kota-kota lainnya. Dan mereka yakin jika para zombie juga mengintai keberadaan mereka berempat. Akan tetapi kehadiran Saara lah yang membuat mereka takut untuk mendekat.
Berkat cerita dari Saara tadi menyadarkan mereka akan identitas cara yang unik. Mereka tidak menyangka jika Saara itu adalah seorang zombie. Satu lagi keajaiban yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan.
Saara dan yang lain masih terus berjalan. Namun Ken bertanya-tanya mengapa zombie takut terhadap zombie. Diapun bertanya pada Saara agar tidak terus penasaran.
"Nona Saara kenapa para zombie itu takut padamu? "tanya Ken.
"Aku tidak bisa memberitahumu." Jawaban Saara membuat Ken langsung bungkam. Dia lupa jika Saara bukanlah orang yang ramah dan hangat.
Aaron yang mendengarnya ingin sekali tertawa. Sepertinya Ken lupa jika Saara adalah gadis yang dingin. Tentu saja mana mungkin seorang mayat bisa berekspresi.
Akan tetapi James masih penasaran akan pertanyaan Ken tadi. Mengapa alasannya harus dirahasiakan padahal sekarang ini mereka adalah rekan.
" Naaf Nona Saara... tapi aku masih penasaran kenapa kau merahasiakan alasannya?" Tanya James. Bukankah informasi yang kau sampaikan tadi bisa membantu kami menemukan cara agar para zombie tidak mengejar kami. Selain itu mungkin saja alasan yang kau ucapkan bisa menolong manusia agar terhindar dari zombie. "
Sarah masih dengan wajah datarnya menjawab pertanyaan James." Sebab aku masih belum percaya sepenuhnya pada manusia. "
***
Di sisi lain, Devos menyadari jika Saara akan berusaha menghalangi tujuannya. Jadi dia mulai berburu para zombie untuk mendapatkan kristal emas sehingga kekuatannya menjadi lebih hebat.
" Aku tidak akan membiarkan kau menghalangi tujuanku Saara. Lihat saja aku pasti akan mendapatkan kristal emas itu. "
Kristal emas merupakan kristal yang dimiliki oleh zombie tertentu. Sangat jarang menemukan kristal emas zombie sebab kristal tersebut terbentuk dari rangkaian kesadaran neuron yang diliputi oleh virus Em0. Zombie yang memiliki kristal emas biasanya tidak menyerang dan hanya terdiam. Dia juga tidak menginginkan berburu makanan seperti Zombie pada umumnya tapi dia bisa menyerap energi alam.
Jika Devos mendapatkan kristal emas tersebut maka kekuatannya akan berkali-kali lebih kuat dari sebelumnya. Jika hal itu terjadi maka kecil kemungkinan bagi sara untuk mengalahkannya. Hal inilah yang membuat Saara dan Devos bertentangan.
Tbc