Zombie mutasi Kedua

1017 Words
Tidak seperti kemarin hari ini mereka tiba disebuah hutan yang di tengah-tengahnya terletak markas Selatan yang selama ini mereka tuju. Perjalanan kali ini bukannya tanpa kesulitan, sebab mereka justru dihadang oleh zombie level ke-2. Secara otomatis mereka jauh lebih kuat dari zombie pada umumnya dan juga lebih cerdas. Mereka berempat akhirnya mati-matian menghindari zombie mutasi kedua tersebut karena Saara saat ini sedang memburu Devos yang kebetulan berada dalam jangkauannya. "Baru kali ini aku melihat zombie seperti mereka!" teriak Ken. "Aku juga terkejut jika ada zombie yang seperti ini. Jika semua Zombie berubah seperti mereka maka bisa dipastikan jika manusia akan punah! "Ucap James. Mereka memang tidak bisa melawan zombie mutasi kedua itu secara langsung sebab jumlah mereka lebih dari lima puluh zombie. Jika mereka nekat melawan para zombie itu sama artinya dengan menyetorkan nyawa mereka pada zombie. Dan itu merupakan hal terbodoh yang pernah mereka lakukan. Jadi untuk menghindari mereka ke empat orang itu berlari kencang dari pohon ke pohon agar tidak tertangkap oleh zombie mutasi kedua yang berjumlah lebih dari lima puluh orang tersebut. "Hosh, hosh sampai kapan kita akan berlari!" Tanya Sean yang mulai kelelahan. Dia pun nekat menghentikan ayunan langkah kakinya untuk menghadapi zombie-zombie yang berjumlah lebih dari 50 tersebut. Aaron yang melihat Sean bersiap menghadapi mereka juga ikut menghentikan langkahnya. Dia tidak ingin Sean menjadi korban karena tahu seberapa kuat Zombie mutasi 2 tersebut. Oleh karena itu arang berniat untuk menarik Sean agar terus berlari. "Apa yang sedang kamu lakukan Sean?! Mereka semakin mendekat dan kau tidak akan sanggup menghadapi mereka semua! "Teriak Aaron. "Jika kita tidak mencoba maka kita tidak akan pernah tahu hasilnya!" Teriak Sean yang lelah dengan acara melarikan diri mereka. Aaron pun mencoba meyakinkan saya jika mereka tidak melarikan diri tanpa alasan. Mereka lari secepat tenaga agar ke lima puluh zombie terpencar-pencar ketika mengejar mereka. "Kita tidak hanya melarikan diri Sean titik kita menunggu mereka agar bisa melumpuhkan zombie yang berlari paling depan! "Teriak Aaron. Mungkin hari ini dia memecahkan rekor berteriak karena situasi yang genting dan juga rekannya nekat untuk melawan zombie yang mengejar mereka. "Kalian Pergilah ke mama biar aku yang Menghadang mereka." Kali ini Sean tidak mengatakan bantahannya dengan berteriak. Namun dia berkata seolah siap untuk melindungi rekannya dan mengorbankan diri. "Omong kosong Apa yang sedang kau katakan Sayan titik Kami tidak akan meninggalkanmu! " kali ini James yang berteriak pada Sean. Pria itu malah ingin menghajar Sean yang berniat bunuh diri dengan menghadang para zombie-zombie tersebut. " Aku sudah lelah dengan semua ini," ucap Sean. "Sejujurnya aku tidak ingin hidup di dunia yang tidak memiliki masa depan seperti ini. Setidaknya dengan menyelamatkan kalian aku tidak mati dengan sia-sia. " "Kau hanya harus bertahan sedikit lagi Sean. Sebab aku tahu cara membuat serum yang dapat menghentikan laju Virus Zombie ini... " bujuk Aaron. Ucapan Aaron membuat ketiga orang tersebut terdiam. Baru kali ini ada orang yang mengaku bisa menghentikan atau membuat serum untuk menghentikan laju Zombie. Awalnya mereka tidak percaya akan tetapi melihat keajaiban demi keajaiban yang terjadi ketika bersama dengan Aaron dan juga Saara maka mereka pun percaya. "Benarkah yang kau katakan itu Aaron?" Tanya Sean. "Kau boleh percaya padaku sebab aku sebenarnya tidak berasal dari zaman ini, "jawab Aaron. Dia terpaksa membongkar semuanya agar rekan-rekannya tidak ada yang putus asa seperti Sean. Sean yang mendapatkan harapan dari Aaron akhirnya bersedia ikut berlari dengan rekan-rekannya lagi. Sayangnya mereka sudah dikepung oleh sepuluh orang yang zombie yang mengelilingi mereka. Karena tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri mereka terpaksa melawan zombie tersebut. Sean dan James kembali mengeluarkan kemampuannya dengan api dan angin untuk merobohkan para zombie tersebut. Sayangnya para zombie tersebut memiliki kecepatan yang cukup untuk menghindari serangan James dan Sean. Begitupula dengan Ken, dia terus berusaha menghantam para zombie dengan air yang ia ciptakan melalui kemampuannya. Akan tetapi para zombie itu bisa mengelak dan bersembunyi di balik pohon sehingga menyulitkan untuk menghempaskan mereka. "Aku tidak menyangka jika mereka bisa sekuat ini!" Teriak Sean yang mulai kehabisan tenaga. Dia sudah berkali-kali mengerahkan kemampuannya namun tidak ada satu pun yang terkena serangannya. Itu dikarenakan mereka mampu menghindari serangan mereka dengan dari balik pohon di hutan. "Itu karena mereka adalah zombie mutasi kedua, " jawab Aaron. " Jadi mereka memiliki kecerdasan seperti manusia. Hanya saja mereka masih memiliki keinginan untuk makan sama tak terbatas seperti zombie pada umumnya. " Aaron menjelaskan hal tersebut dan itulah sebabnya dia menyuruh ketiga rekannya lari pada saat melihat kehadiran para zombie itu. "Tapi mereka terlihat sama saja dengan zombie-zombie yang lain, "ucap Ken. Aaron tidak setuju dengan ucapan Ken. Dia pun menunjukkan perbedaan antara zombie mutasi kedua dengan zombie pada umumnya. "Lihatlah kulit mereka, " perintah Aaron sambil menunjuk pada zombie yang menyerbu ke tempat mereka. "Kulit mereka tidak rusak seperti zombie yang lainnya. Kulit mereka hanya berwarna hijau dan masih utuh. Mereka pun memiliki iris di matanya. " Ketika orang itu memperhatikan apa yang Aaron ucapkan. Dan benar saja, semua zombie yang mengarah ke arah mereka --kondisi tubuhnya tidak rusak sama sekali. Mereka juga bisa mengucapkan kata meskipun itu hanya kata 'makan'. "Lalu Bagaimana cara kita mengalahkan mereka? "Tanya Sean. Dia mulai menyesali keputusannya yang menghentikan larinya. "Sama seperti yang pernah aku bilang, apalagi?" Jawab Aaron. Mereka memutar matanya bosan jika semuanya semudah itu maka mereka tidak akan bertanya pada Aaron. "Tentu saja kami tahu tentang itu. Yang kami tanyakan bagaimana cara kita mengalahkan mereka semua. " Aaron pun menjawab, "Apa kalian ingin jawaban yang jujur?" Tanya Aaron. "Ya." "Terus bertarung karena aku juga tidak tahu." Lagi-lagi perkataan Aaron membuat mereka kesal. Sepertinya pria ini sangat suka menggoda mereka bertiga. Namun sebuah tindakan drastis dilakukan oleh Aaron. Dia mengeluarkan kemampuan pisau es sebesar pedang di atas langit. Dan dengan satu gerakan tangan Aaron, pedang tersebut menancap ke alat vital zombie sehingga mereka tidak bergerak. "Hai kamu juga memiliki kemampuan yang hebat. Kenapa kau tidak mengatakan pada kami?" Protes Ken. "Sebab aku tidak suka pamer. Sekarang ayo cepat lari sebelum kumpulan zombie tanya yang lain menyusul. " Mereka tersadar dan segera berlari. Perasaan malu menyusup di hati mereka karena pernah menganggap Aaron lemah. Tanpa disangka dialah yang paling kuat di antara mereka. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD