Gim tak mau keluar dari kamarnya sejak kami pulang dari pemakaman namun begitu aku masuk kedalam kamar Gim dengan cara mengendap endap, cowok itu ternyata sedang menulis sesuatu diatas kertas dan terlihat sangat serius. “Gim” panggilku dan Gim yang tadinya sedang menulis langsung menyembunyikan apa yang dia kerjakan dibalik buku. Langkah kakiku mendekati Gim dan berdiri disampingnya. “Kamu belum makan siang loh dan ini udah jam empat emang gak lapar?” Aku meletakkan piring berisi donat dengan toping coklat diatas meja belajar Gim. Gim tersenyum “Terima kasih” ucapnya kemudian memakan donat yang aku berikan untuknya. Aku melihat kertas yang sempat Gim sembunyikan dan tanganku tanpa diperintah menyentuh kertas itu namun Gim menahan. “Jangan!” sebelah tanganku dipegang oleh Gim dan sebela