Hari semakin sore aku melihat jam yang melingkar dipergelangan tanganku menunjukkan pukul enam sore aku dan kak Shaka baru tiba sejak satu jam yang lalu. Apa yang Kak Shaka katakan tadi benar jika habis magrib tempat ini akan sangat ramai saat ini saja cukup banyak orang berdatangan memenuhi setiap kursi kosong yang ada. Aku menatap kak Shaka yang sedang memainkan hp nya. “Kak” panggilku. Kak Shaka mengalihkan perhatiannya dari ponsel dan balas menatapku, kedua alisnya terangkat seperti mengatakan ‘kenapa’. “Kak Shaka gak seru masa ajakin aku kesini cuman mau main hp doang” protesku. Kak Shaka tertawa pelan tapi cowok itu langsung menyimpan ponselnya. “Kamu mau makan apa lagi pesen aja nanti kalau udah kenyang kakak ajak ketempat yang lebih seru lagi soalnya tempat yang mau dituju ba