When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Cece cukup terkejut saat V nya mulai kemasukan pusaka besar Gibran. Cece terkejut karena Cece tidak percaya ia akan kembali merasakan yang namanya sebuah penyatuan dengan Kakak iparnya. "Emmm AAAH, Mas. Jangan, Mas. Kak Vivi sudah curiga sama Mas Gibran." Cece berusaha menolak apa yang sudah terlanjur terjadi. Gibran menggubris penolakan Cece. Gibran langsung memainkan pusakanya maju mundur dalam V Cece sambil menggoyangkan pinggulnya dengan bantuan kedua tangan Gibran, membuat Cece langsung mendesah kenikmatan. Saat Gibran mulai mendengar suara desahan Cece, Gibran mencabut pusakanya dan membantu Cece berdiri. "Mas… Cece ingin protes saat dirinya terlanjur menikmati penyatuan tadi tapi Gibran malah menyudahi tiba-tiba. "Mau protes? Aku hanya ingin menuruti perkataan kamu. Keluarlah k