Chapter 11

1088 Words

Menapaki kakinya di bandara Soekarno-hatta, dia tidak sabar melihat wajah adiknya itu. Meski hanya adik sepupu, hanya dia yang sangat dekat dengannya meskipun dia memiliki lima kakak sekaligus. Yash menarik kopernya, melirik kesana kemari untuk mencari seseorang yang bilang akan menjemputnya. "Bang!" panggil seseorang, Yash ikut melambaikan tangannya dan menghampiri nya. "Maaf lama Yo, jalanannya macet." ucapnya memeluk Dio. "Gila kamu bang, mana mungkin pesawat bisa macet." gerutu Dio merasa dibodohi. "Hahahaha, Arel ga ikut jemput Yo?" "Dia masih tidur bang, ga liat jam apa? Ini masih subuh dan dia lagi dapet jadi ga sholat kayak biasanya." balas Dio membantu Yash membawakan kopernya. "Oh iya ya, makasih loh ya asisten." Yash tertawa mendengar gerutuan Dio yang tidak suka dirin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD