Chapter 10

754 Words

Shiva meminum tehnya di balkon kamarnya. Dia sudah pulang karena dia tidak betah berlamaan di sana, dan dia takut hantu yang sudah menganggunya kemarin. Fikirannya sudah menjelajah kemanapun, mengingat semua perkataan Fernandes yang sukses membuatnya terpengaruhi. Shiva tidak membuka mulutnya selama di perjalanan pulang sampai sekarang. Shiva kecewa dengan mereka, kenapa menutupi semuanya darinya? Ponselnya berdering melihat nama yang tertera membuatnya tersenyum. "Halo" "Kamu lagi apa?" "Minum teh. Kenapa Ian?" "Nenek mau liat kamu. Alihkan video" Shiva menuruti ucapannya dan melihat wajah Julian bersama neneknya, Shiva memberikan senyumannya. "Kapan kamu main Shiva?" Tanya nenek "Shiva baru pulang dari rumah sakit, nek." "Oh iya nenek lupa hehe" "Minggu depan Shiva main ya ne

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD