45. Zia Meleleh

1552 Words

“Berarti aku tidak perlu membayar uang yang aku curi dulu, ‘kan?” tanya Zia dengan nada ragu. Sean tersentak. Sepolos itukah gadis kecilnya? Bukankah seharusnya Zia terharu dengan pengakuan cintanya. Sayangnya, Zia memang sedang menatapnya polos dan cemas. “A—aku memang berencana mengembalikan uang itu, tapi tidak sekarang. Masalahnya, sekarang aku tidak punya uang sebanyak itu,” sambung Zia sedikit gagap. “Aku kan belum gajian dari hasil menulis biografinya Paman. Tapi kalau udah gajian, aku pasti balikin kok,” Benar, Zia lebih fokus dengan pembahasan uang yang ia curi daripada pengakuan cintanya Sean. Lelaki di hadapannya tertawa lepas kembali. Ia bisa menduga kalau gadis kecilnya belum pernah menjalin kasih dengan seorang laki-laki. Bukankah itu sangat menguntungkan untuknya. Tentu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD