5. Aneh

1001 Words
"Maaf, maafkan aku Lucas. aku tidak bisa apa-apa. ini, ini, ini rumit dan terjadi begitu cepat," ujar Rachel, nafasnya ngos-ngosan bersama dengan rasa gugup yang melandanya. Rachel takut Lucas akan membencinya. titik-titik air matanya mulai jatuh perlahan tak tertahan hingga akhirnya mengalir deras, air mata itu membasahi kedua belah pipi putihnya. "Aku tidak tahu, bagaimana bisa aku berbuat yang tidak-tidak dan,-" ucapan Rachel terputus saat Lucas segera menarik Rachel ke dalam dekapannya, mengelus puncak kepalanya pelan. Lucas mencoba menenangkan kekasih hatinya, Agar Rachel mampu meredakan tangisannya, "Hussstt, aku juga minta maaf. aku bersalah, aku tidur bersama Ilona di malam yang sama saat kamu bersama kakakku, namun kamu harus percaya, tidak ada yang kulakukan dengannya." Rachel merenggangkan tubuhnya, menengadah menatap wajah Lucas dalam-dalam, "Lucas, aku tahu bahwa kamu dijebak. sejauh kita berpacaran, kamu juga tidak pernah menyentuhku. aku sangat percaya kamu tidak melakukan apapun dengannya. aku mencintaimu Lucas," manik mata biru safir Rachel menelusur dalam wajah kekasihnya, tangannya meremas jas formal yang dikenakan Lucas. andai waktu bisa diulang kembali, mampukah Rachel mencegah peristiwa kemarin lalu agar tidak terjadi?. Sayangnya waktu terus berjalan, tidak mungkin bisa mundur ke belakang atau diputar ulang. Yang tersisa sekarang hanya penyesalan tanpa penyelesaian secara pasti. "Aku datang ke pesta pernikahan waktu lalu dan aku benci melihatmu dicium kakakku Tapi kamu tenang saja Rachel, aku akan berusaha membuatmu kembali padaku. kamu hanya milikku. Aku akan meyakinkan kakakku, bahwa akulah yang pantas menikah denganmu," Ucap Lucas penuh ambisi menggebu. "Aku yang akan bertanggung jawab meski itu bukan perbuatanku. Kenapa harus dia yang menikahimu. Harusnya aku!!. Kamu akan bercerai dengannya lalu menikah denganku, kamu mau kan?" Lucas meyakinkan dirinya sendiri bahwa rencananya saat ini adalah yang paling benar demi kebahagiaan kekasihnya. Lucas tidak ingin Rachel terus bersedih dalam ikatan hubungan tanpa cinta bersama kakaknya. Lagi pula Lucas tidak keberatan sama sekali menerima keadaan Rachel walau Rachel telah disentuh pria lain yaitu kakak kandungnya. Karena Cinta Lucas untuk Rachel sangat tulus, ia tidak peduli bagaimana Rachel di mata orang lain. Yang jelas di dalam mata dan hatinya, Rachel menempati posisi teratas. Rachel ternganga tak percaya apa yang baru saja dikatakan kekasihnya. selain kebenaran mengenai dirinya dan mengenai rencana Lucas tadi yang ingin membuat Rachel bercerai dari Alexander. Padahal pernikahan mereka baru seumur jagung. "Apakah itu hal yang benar?" Batin Rachel ragu mendengar rencana kekasihnya. ia memang tidak bisa hidup bersama Alexander tapi bukan berarti ia harus menikah dengan Lucas setelah mantap bercerai. Kenapa malah ketika Lucas memberi harapan yang merupakan keinginannya, Rachel malah merasa tidak yakin. "aku ragu. Pernikahan kami memang tanpa cinta tapi pernikahan ini dijalani dengan serangkain prosesi yang suci. Kenapa aku merasa ada hal yang salah?" Rachel bergelut dalam pikirannya. Lucas menyentuh lembut bahu Rachel membuat Rachel tersadar dari fokus pikirannya mengenai hubungannya bersama Alexander. "jadi kamu sudah tahu malam itu harga diriku telah direnggut oleh kakakmu?" Lucas mengangguk datar. "aku malu Lucas," ucap Rachel pelan menundukkan pandangannya. rasanya ia tidak punya nyali menatap wajah Lucas lagi. Lucas mengangkat dagu Rachel menggunakan jempol dan jari telunjuknya, kedua manik mata Hazelnya memindai wajah kekasih yang amat sangat ia rindukan, kedua tangan Lucas turut membingkai wajah Rachel, "Aku sudah tahu, aku menerima apapun keadaanmu, sekalipun jika nanti kamu mengandung anak kakakku, aku bersedia menjadi ayah sambung dari anak itu." Lucas mengatakan semuanya dengan tulus. baginya sekarang, tidak ada wanita yang bisa menggantikan posisi Rachel di hatinya. hanya Rachel seorang. "Lucas, aku ingin berada dalam pelukanmu dalam waktu yang lama. melampiaskan rindu yang selama ini kutahan," gumam Rachel begitu nyaman yang ia rasakan berada di pelukan kekasihnya. merasakan kehangatan, merasakan degupan jantung Lucas dan hembusan nafas yang teralun lembut penuh ketenangan. "Peluklah aku dalam waktu yang lama, demi membayar tuntas rasa rindumu itu," ucap Lucas menghirup dalam aroma Rachel yang telah menjadi candunya. lama berdiri sejak tadi, mengobrol hingga berpelukan di pinggir jalan, Rachel dan Lucas sama sekali tidak mendapat teguran, justru orang yang melihat tampak antusias ingin tahu. Mereka jadi bahan tontonan beberapa pengendara yang lewat, tidak sedikit dari mereka memvideokan moment kebersamaan dan keromantisan Lucas bersama Rachel. tanpa orang-orang itu tahu, hubungan mereka adalah hubungan terlarang. Rachel berpelukan bersama seorang pria yang notabennya adalah adik suaminya. di mana Rachel yang sekarang telah menjadi istri Alexander, nyonya muda pertama di keluarga Konglomerat pembisnis sukses terkenal. Mereka yang tidak tahu, ada yang menganggap Rachel dan Lucas adalah sepasang kekasih yang sudah lama tidak berjumpa atau bahkan suami istri yang baru bertemu setelah LDR lama. setidaknya begitu hipotesa mereka. Sementara di dalam mobil Ferrari putih, Alexander yang berniat ingin menjumpai koleganya malah tidak sengaja menyaksikan istrinya sedang bermesraan di tepi jalan ketika mobilnya dalam antrian pengecekan surat kendaraan. Alexander menghela nafas kasar, memukul stir mobilnya kesal, "aku bertanggung jawab atas hidupmu. aku telah ada di hidupmu sejak kesalahan itu. Tetapi apa yang aku dapatkan?. Melihat wanita yang aku nikahi berpelukan di tengah jalanan bersama pria lain seperti ini?. apakah ini pantas untukku?" Alexander mengerutkan keningnya, ada sesuatu yang tidak kalah penting mengganjal pikirannya "Apakah ini cemburu?, tidak!, ini bukan cemburu. aku hanya menganggap pernikahan adalah hal yang suci. Tidak seharusnya dikotori. di dalam hati tetap masih ada kamu Olivia. di dunia ini wanita yang baik-baik selain mama hanya kamu." "aku tidak memiliki waktu meladeni kalian, lebih baik aku melakukan urusan yang lebih penting," batin Alexander hendak mengabaikan pemandangan yang ada di depannya, namun seketika ia ingat, jika ada orang lain mengenali Rachel sebagai istrinya, maka itu yang tidak bisa ia terima, ya seharusnya begitu. ia kesal bukan karena cemburu namun tak mau nama baiknya rusak karena perbuatan sembrono Rachel. Lucas tahu mobil kakaknya sedang berada dalam antrian pengecekan surat kendaraan tidak jauh dari tempatnya berdiri bersama Rachel, Lucas tersenyum sinis. Bukannya melepaskan, Lucas malah semakin mengeratkan pelukannya ditubuh Rachel. Alexander berdecak kesal hingga menekan bunyi klakson mobilnya beberapa kali. Membuat para pengendara lainnya yang sedang dalam antrian memandang heran. "Tin!!, Tin!!, Tin!!" Alexander mendesis marah membunyikan klakson keras berulang, namun tak digubris oleh Rachel yang masih tenang dalam pelukan. Ia masih menikmati sentuhan hangat tangan Lucas membelai puncak kepalanya. "Sial!" ^^^ Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD