Sela menelan ludah saat menyadari Jalen berada di kamarnya. Otak Sela berputar cepat, memikirkan apa yang harus ia katakan. “Kenapa Anda di sini? Bukannya di rumah sakit?” Sela berusaha untuk tetap tenang. “Kamu jawab dulu pertanyaan saya.” “Apa?” Jalen menatap Sela tajam dan penuh intimidasi. Namun Sela membalas tatapan Jalen tanpa ragu. Tiba-tiba Jalen mengeluarkan ponselnya. Ia menekan-nekan layar. Sela menyipitkan mata—tak mengerti. Jalen menempelkan ponsel ke telinganya. Lalu, “Halo Geza—“ dan detik itu juga Sela menghambur ke arah Jalen dan merebut paksa ponsel Jalen. Sela berhasil merebut ponsel itu dari Jalen karena pria itu memang tak berniat untuk mengelak. Jalen menahan pinggang Sela membuat Sela refleks menahan napas saat tubuhnya menempel pada Jalen. Mata Sela te