Bab 32. Membalas Penghinaan Mereka

1521 Words

Sementara di dalam Lean dan Vian duduk menikmati teh hangat yang mereka suguhkan. Manajer toko dan dua orang pegawainya mulai meletakkan beberapa set perhiasan yang memang modelnya beda dari yang di depan tadi. Lean hanya tidak menyadari, mata manajer yang menatapnya sendu. Sebagai teman Kemala, dia jelas tahu kisah hidup mereka. Pandangan mereka sontak tertuju ke pintu, begitu Vina tiba-tiba nyelonong masuk dengan diikuti Sakha di belakangnya. Wajah keduanya makin masam melihat sederet perhiasan yang sudah pasti harganya selangit itu. “Maaf, silahkan keluar karena tamu kami bisa terganggu!” usir manajer toko itu terang-terangan menunjukkan kemarahannya atas kelancangan mereka masuk ke ruang VIP. “Jangan menghina ya! Saya juga dari keluarga kaya, menantu keluarga Ardhana. Sanggup membel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD