Darsa diserang rasa bimbang. Berjuang tanpa bantuan negeri Halimun, tentu akan sulit baginya. Kembali ke sana, ia harus meninggalkan dunia manusia. Dunia di mana cintanya tumbuh, dan berkembang. Tempat di mana belahan jiwanya berada. "Darsa!?" Suara dari pengadilan negeri Halimun terdengar mengejutkan Darsa yang masih belum menjawab. "Ya, akan aku turuti syarat dari kalian!" Setelah berpikir cukup lama akhirnya Darsa setuju. Demi rasa dendamnya. "Baiklah, tunggu saja nanti malam," ucap suara dari pengadilan negeri Halimun, sebelum menghilang. Yang terpenting bagi Darsa saat ini adalah balas dendam. Diselesaikan makan siangnya. Lalu ditutup lagi rantang yang masih berisi nasi, sayur, dan ayam goreng. Darsa ingin ke pusara Hening. Luka tusuknya sudah tidak ada lagi, ia bisa bebas berger