Darsa membuka mata. Diraba dadanya, berharap Hening ada di atas tubuhnya. Namun hanya hampa yang ada. Darsa mengusap wajah dengan satu telapak tangannya. Ia sadar, yang dialami tadi hanyalah mimpi saja, tapi cukup untuk mengobati kerinduan pada istrinya tercinta.
Darsa bangun dari berbaring. Ia duduk menjuntai di tepi ranjang. Ditatap rantang di atas meja. Darsa memutuskan untuk makan dulu. Darsa beranjak ke kamar mandi. Ia buang air kecil lalu mencuci muka. Setelah itu ia mengambil sendok, dan air minum, sebelum duduk menghadapi makan malam. Darsa makan dengan cepat. Ia sudah tidak sabar untuk berangkat.
Selesai makan, Darsa kembali duduk di atas dipan.
"Pengadilan negeri Halimun, aku sudah siap untuk berangkat. Cepat jemput aku, dan tunjukkan padaku di mana aku bisa menemui para penj
