Darsa membuka pintu. Tidak terlihat Hening di dalam rumah. Darsa meletakkan bawaannya di atas meja. "Hening!" Darsa membuka pintu belakang. Namun tak terlihat Hening di sana. "Hening!" Darsa mengulang panggilannya. Pintu kamar mandi terbuka. Yang muncul hanya kepala Hening saja. "Ada apa?" Darsa bingung dengan sikap Hening yang bersembunyi di dalam kamar mandi. Hening menyerahkan kertas yang tampak sudah ia persiapkan sebelumnya. "Mohon maaf, Paman. Saya datang bulan. Saya bingung harus bagaimana." Darsa membaca dengan suara nyaring seperti biasanya. Digaruk kepalanya. "Jadi bagaimana?" Kepala Hening menggeleng. Wajahnya merah karena malu. Matanya berkaca-kaca dirundung rasa bingung, Darsa tidak tega melihat wajah polos Hening yang kebingungan. "Kamu butuh apa, biar bisa ke lua