Amarah Fery dan Obatnya

1930 Words

Masih dalam suasana baru, namun kami tidak lagi bisa bersedih akibat rasa bahagia yang terlalu besar. Ini adalah hasil dari sebuah kesabaran dan perjuangan. Tidak ada yang sia-sia, kalimat itu adalah benar. "Kamu boleh memeluknya, Mas!" kata mama sambil melihat papa. Tapi papa tampak begitu canggung dan tidak berani menyentuh Serly. "Apa Fery sudah pulang?" tanya Bram dengan napas yang terdengar berantakan dari arah luar. "Tidak. Memangnya kemana anak itu?" "Nggak tahu, Ma. Bram sudah berusaha mengejarnya, tapi tidak berhasil. Gimana ya? Sekarang kan musim anak-anak jalanan dan geng motor yang bersenjata itu?" "Sebaiknya kita semua berpencar! Serly dan Cantika, kalian tetap di sini!" kata Anjar yang memberi perintah kepada Bram dan papa untuk bekerja sama. "Minta bantuan dua satpam la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD