Subuh yang penuh sensasi. Sebenarnya aku dan Anjar sudah melakukan hubungan percintaan lebih dari tiga kali malam tadi. Makanya aku tidak begitu yakin, bahwa kami akan kembali melakukannya saat ini. "Sayang, percintaan kali ini demi cinta." "Aku tidak mau kalau kamu tidak bersemangat, Anjar," tolak ku yang sempat berpikir bahwa Anjar terpaksa melakukannya karena permintaan Mama, bukan keinginan hatinya. "Sayang, Please. Perkosa aku!" "Ha ha ha ha ha. Anjar gila, kamu sudah hilang akal." "Ha ha ha ha ha ha. Kalau Nofel tahu, habis aku kena olok dengan anak itu." "Jangan ketawa terus, Anjar!" "Lalu apa, Sayang?" tanya Anjar sembari meletakkan tubuhnya di atas tubuhku. "Sayang." "Iya?" "Eeemh." "Mau mencoba sesuatu yang baru?" tanya Anjar dengan senyumnya yang pantas untuk dicuriga