Curiga

1524 Words

Aku dan Anjar tidak dapat memejamkan mata kembali. Kami hanya berpelukan erat dan sesekali saling memandang lalu tersenyum. Mungkin kami memikirkan hal yang sama yaitu tentang sikap Mama sebelumnya. Sebenarnya aku sangat bahagia sekali atas perubahan sikap beliau.Tapi dibalik semuanya, ada rasa takut dan khawatir yang luar biasa, jika hasilnya nanti aku hanya mengecewakan Mama. Selama ini, jangankan meminta. Untuk menyapa aku pun sulit sekali. Aku berharap Tuhan segera berikan aku jalan kebahagiaan berupa rizki keturunan, aku berharap Tuhan percaya padaku untuk menitipkan seorang bayi bernama Anka seperti impikan Anjar dan Mama saat ini. Sebagai seorang wanita, aku merasa bahwa diriku tengah ditakar di hadapan Mama dan aku tidak ingin dianggap sebagai perempuan yang kurang ataupun tida

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD