Siap mandi dan rapi. Aku langsung turun menemui mereka semua. Anjar belum datang, ucap ku tanpa suara. "Kak, sini ... ayo sini!" panggil Kaisar yang menarik kedua tanganku cukup kuat. "Ayo duduk, Kak!Kita main tebak-tebakan." "Baiklah ... ." sahut ku sambil duduk diantara Kaisar dan Amira. "Ini dia tebak-tebakannya," ujar Nofel. Tapi belum mulai, aku sudah tertawa geli. Padahal aku belum mendengar sepatah kata pun dari mulutnya, tapi imajinasiku sudah kemana-mana karena aku tahu, bahwa dia sangat ahli dalam urusan mengocok perut. "Ose ini, beta belum mulai ko." "Tapi hatiku sudah geli, Fel." "Ha ha ha ha ha." Ucapan ku itu disambut tawa dari semua orang yang ada di ruangan ini, termasuk Ayah. "Beta juga jadi ikut geli, sampai-sampai lupa mau bilang apa ini." "Ha ha ha ha ha." Aku k