Kemarahan Keanu

1285 Words
    Semuanya tidak ada yang sesuai keinginan Keanu Whittaker. Petugas dinas social yang dipercaya untuk membawa keponakannya malah memberikan informasi bahwa ibu dari anak tersebut tidak bisa menyerahkannya. Sejak kapan wanita yang tidak bisa menjaga anaknya sendiri dibiarkan begitu saja membawanya pergi?     Belum pernah di dalam hidup Ken, apa yang sudah menjadi haknya dan di sahkan oleh hukum negara tidak dianggap sama sekali tidak dipatuhi dan dilanggar dengan begitu saja. Mereka yang menamakan petugas dinas sosial harus bertanggung jawab.     Kemarahan Ken begitu besar saat ia menghubungi petugas yang bertanggung jawab di rumah perlindungan. Namun, petugas yang dicarinya tidak ada.     “Kemana Sandra Bulman?” tanya Ken sekali lagi dengan suara mengancam.     “Saya tidak tahu. Setelah menghubungi rumah Tuan, Nyonya Bulman bergegas pergi,” jawab petugas yang menerima telepon dari Ken.     “Bagus. Katakan padanya bahwa aku bukan orang yang bisa dipermainkan. Dalam waktu setengah jam dia tidak menghubungiku. Aku akan melaporkan dirinya ke Polisi dengan tuduhan penculikan. Kalau dia tidak ingin namanya rusak, segera hubungi aku!”     “Apa kita mencari Lenna sekarang?” tanya Scott.     “Laporkan ke polisi segera bahwa dia sudah melakukan penculikan. Aku tidak mau dia pulang ke Indonesia dan mengacaukan segalanya.”     Scott dengan cepat melakukan yang diperintahkan oleh Ken. Dia tahu saat ini mengikuti ucapan Ken adalah langkah yang tepat sebelum dirinya menjadi sasaran amukan dari kemarahan Ken.     “Sudah. Mereka akan melakukan pemeriksaan pada bandara, pelabuhan serta stasiun dan terminal di kota London. Percayalah, Lenna akan segera di temukan.”     “Kalau begitu kita ke kantor polisi sekarang juga. Sandra Bulman sepertinya sama sekali tidak berniat menghubungiku.”     Setelah berpamitan pada Rossie dan Diana, mereka berdua menuju kantor polisi untuk melaporkan Sandra, tetapi baru saja mereka keluar dari rumah, Sandra menghubungi Ken dan memintanya datang ke rumah perlindungan.     Ken dan Scott berdiri di depan seorang wanita setengah baya yang berdiri menyambut mereka dengan sikapnya yang membuat Ken harus ekstra sabar.     Sikap Sandra sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia menyesal karena tidak melakukan tugasnya dengan baik, sebaliknya, wanita itu justru memperlihatkan wajah kecewa dan sebalnya melihat Ken.     Scott menahan senyumnya melihat wanita bernama Sandra sama sekali tidak menyesal setelah melakukan kesalahan. Wanita itu justur terlihat sebal. Sebal pada seorang Keanu Whittaker, apakah dia tidak mengetahui siapa keluarga Whittaker?     “Aku datang untuk menjemput Bella. Pengacaraku sebentar lagi sampai di sini,” kata Ken langsung.     Sandra Bulman mengangkat dagunya tinggi. Dia memandang Ken dan Scott yang memakai pakaian modis dan necis yang menunjukkan bahwa kedua pria yang berada di depannya adalah dua orang pria yang terbiasa hidup bersenang-senang. Jadi bagaimana mungkin dia dapat menjaga seorang anak? Sandra yakin pengadilan telah dikuasi oleh keluarga Whittaker.     “Aku minta maaf, tetapi anak yang bernama Bella telah diambil kembali oleh ibu kandungnya. Selain itu aku sudah berbicara dengan pengacara Lenna bahwa mereka akan membuat laporan ulang karena sebelumnya persidangan tersebut dilakukan secara tidak adil dan….”     “Tidak adil, apakah Anda berada di sana untuk mengikutinya?” sela Scott membuat Sandra terdiam.     “Lenna mengatakan dia tidak diberitahu jadwal persidangan hingga dia tidak bisa hadir. Bukankah yang menjadi pengacaranya adalah teman kencan Anda. Dia yakin kalau pengacaranya sudah berpihak pada Tuan Whittaker.”     “Darimana omong kosong seperti itu?” hardik Ken marah.     “Lenna memperlihatkan beberapa foto yang menunjukkan bahwa Tuan Whittaker dan pengacaranya sudah bermain mata. Lagi pula Tuan Whittaker, Anda adalah seorang bujangan, jadi bagaimana mungkin bisa merawat anak usia satu tahun?” jawab Sandra membuat Ken semakin emosi.     “Aku memang bujangan tetapi aku memiliki orang tua dan barisan pelayan yang bisa merawat dan menjaganya. Apa kalian tahu bagaimana kehidupan Lenna? Kau tahu mengapa pengadilan berpihak padaku? Karena Lenna sama sekali tidak memiliki niat untuk merawat putrinya.”     “Tetapi Tuan Whittaker, Anda tidak bisa memaksa kami menyerahkan Bella.”     “Mengapa tidak? Aku sudah mendapatkan keputusan pengadilan dan aku akan memakainya sebagai senjata untuk membawa Bella bersamaku. Katakan padaku dimana Bella atau aku akan melaporkan dirimu sebagai pihak yang menghalangi putusan pengadilan,” ancam Ken tajam.     Sandra menatap ngeri mendengar ancaman Keanu Whittaker, dan dia telah melakukan kesalahan yang cukup besar bila merahasiakan keberadaan Bella dan Lenna. Dia tahu resikonya sangat besar bila melawan Keanu.     “Baiklah Anda sudah memberikan keputusan yang sangat tepat. Dan aku akan menunggu pengacaraku ke sini bersama dengan pejabat dinas sosial yang akan meninjau apakah Anda pantas atau tidak dengan jabatan yang Anda pegang sekarang.”     Kesabaran Ken sudah habis sehingga ia memutuskan agar pengacaranya membawa petinggi yang menangani urusan social. Pengacara dan petinggi dari dinas sosial sudah berada bersama mereka, tetapi Scott mendapat telepon yang mengatakan bahwa Lenna sudah ditemukan bersama Irawan dan seorang anak yang tidak lain adalah Bella.     “Kau sudah menunjukkan kelasmu dengan jelas Sandra. Jadi jangan salahkan aku bila membuatmu kehilangan jabatanmu,” ucap Ken sebelum meninggalkan rumah perlindungan.     Ken begitu marah dan berjanji akan membuat Sandra menderita kalau sampai keponakannya terluka akibat kebodohan wanita yang tidak bisa berpikir cerdas. Ken tidak tahu apa yang dipikirkan oleh wanita yang menurutnya cukup berpendidikan ternyata sangat bodoh.     “Kau yakin kita langsung kesana tanpa mengajak siapa pun?” tanya Scott yang masih tetap sabar mendampingi Ken.     “Ada apa? Kau ragu tidak bisa mengatasi wanita bernama Lenna itu?”     “Bukan soal menghadapi Lenna. Aku berpikir bagaimana mengatasi keponakanmu nanti. Bagaimana kalau nanti dia rewel? Sebaiknya kau pikirkan dulu masalah tersebut. Kau tidak boleh lupa Ken, kita berdua tidak mempunyai pengalaman dengan anak kecil,” kata Scott mengingatkan.     “Kau benar juga. Aku akan menghubungi rumah,” sahut Ken sembari mengeluarkan ponselnya.     “Aku tidak mengira kau sempat memikirkan hal tersebut,” Ken tersenyum pada pria yang lebih perhatian pada jalan yang berada di depannya.     “Edna dan Diana akan menemui kita di tempat,” beritahu Ken setelah selesai berbicara dengan orang di rumahnya.     “Kau dan Hanna mendatangi tempat kerja Lenna, bagaimana keadaan tempat tersebut?” tanya Ken setelah beberapa menit berlalu dalam keheningan.     Scott tidak langsung menjawab melainkan melirik Ken. Pria yang selalu bersikap tidak peduli tetapi memberikan perhatian pada setiap kata yang ia ucapkan. Benarkah Ken tidak memiliki perhatian selain sebagai teman pada Hanna? Kalau ya, mengapa dia besikap menjaga jarak ketika bertemu dengan Hanna? Dan apa yang sudah dikatakan oleh Ken pada hari terakhir Hanna ketika ia membawanya ke apartemn Diana.     “Hanna, kalau kau mengenalnya adalah wanita yang kadang tidak berpikiran panjang. Dia berniat mendatangi tempat kerja Lenna setelah sebelumnya mendapat informasi bahwa Lenna tidak tinggal lagi di apartemennya lagi. Terus terang aku terkejut begitu mengetahui Hanna akan mengunjungi tempat tersebut.”     Scott kemudian menyampaikan pada Ken mengenai pertemuannya dengan Lenna di pub kumuh yang berada di sudut tergelap kota yang tidak sebagian orang mengetahui tempat tersebut.     “Dan?” tanya Ken setelah Scott menyelesaikan informasi yang dia ketahui.     “Hanna sangat marah karena seperti yang sudah kau dengar tadi dari wanita yang bernama Sandra, Lenna menuduh Hanna bahwa dia sudah dibeli olehmu sehingga tidak ada niat untuk membelanya. Aku menyukai cara Hanna mengendalikan diri karena aku tahu dia harus menahan diri untuk tidak berbicara kasar ataupun melakukan kerusakan,” jawab Ken tersenyum geli.     Hanna mungkin tidak berpikir ketika Ken melihat pengendalian dirinya yang nyaris hancur saat Ken melihat tangannya mematahkan pena yang berada di tangannya.    “Jadi, apa kau mempunyai perasaan yang lain terhadap Hanna?” tanya Ken pada akhirnya.     Scott tersenyum lebar, ia menduga kalau Ken yang memiliki perasaan berbeda untuk Hanna. Scott masih diam sampai Ken kembali bertanya tidak sabar.     “Kenapa kau ingin tahu?”     “Jawab saja pertanyaanku!” jawab Ken ketus.     “Perasaanku sudah berbeda pada Hanna sejak lama, tetapi wanita itu sudah secara jelas mengatakan bahwa dia tidak tertarik padaku karena aku adalah perwujudan Angga, kakaknya,” sahutnya setelah cukup lama diam membiarkan penasaran Ken terpancing.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD