Helaan nafas terdengar berat berhembus. Starla memandang langit malam bertaburkan bintang dengan segala beban pikiran yang ia bawa. Pikirannya disita kembali dengan tawaran Adam tadi siang. Jika Starla menerimanya, tidak diragukan lagi FG Group akan menemui masa jaya lagi mengingat rekam jejak pencapaian laki-laki itu. Kerja sama dengan DIB Group adalah peluang emas. Tapi, di sisi lain Starla harus menggadaikan harga dirinya. Sesuatu yang ia jaga bahkan dari suami sahnya sendiri. Mana bisa ia serahkan begitu saja pada Adam! Jika di kemudian hari ada keadaan mendesak di mana Starla harus menerima tawaran itu. Maka-- TUK! Mata Starla tertuju pada gelas di meja. Bersamaan dengan itu tubuh seseorang hadir dalam cakupan pandangnya. "Lagi mikirin apa sayang?" ucap Daniel setelah menaruh co