42 - Sendirian

2052 Words

Mendengar pintu yang dibanting keras membuat sosok perempuan yang tadinya memejamkan matanya perlahan membukanya, yang pertama kali ia temukan adalah kegelapan. Hanya ada sedikit cahaya yang berasal dari celah diatas sana. Dimana ini? Apakah ini adalah tempat setelah kematian? Dengan tangan gemetar jemarinya mencubit tangannya dan sakit. Itu berarti ia Masih hidup hanya saja berada di tempat entah dimana. "Ada orang disini?" tanyanya, tidak ada jawaban hanya suaranya yang menggema. "Permisi, apakah ada orang disini?" ulangnya sekali lagi, masih tidak ada jawaban. Gemaan suaranya yang terpantul memberikan tanda jika tempat ini tertutup dan sebuah ruangan. Dengan hati-hati ia berdiri, meraba sekitar menggunakan firasatnya sendiri. Tidak ada apapun, kecuali kamar mandi yang ia tandai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD