Setelah makan malam bersama keluarganya Deanova langsung memasuki kamarnya, rasa letih karena seharian bekerja membuatnya ingin segera beristirahat namun rasa kantuk tak juga merayunya. Ranjang berukuran king dengan seprei berwarna creame itu berhasil ia buat berantakan bak diterjang tsunami besar, berbagai posisi tidur tak juga berhasil membuatnya terlelap. Semua karena gadis mirip Aira yang ia temui siang tadi di kantor. Beberapa hari ia berhasil mengenyahkan pikiran tentang gadis manja itu dengan pekerjaan menggunung yang tak ada habisnya namun semua kacau sejak tadi siang. Dalam posisi tubuh tengkurap ia raih bantal lalu menutup erat wajahnya. Entah berapa lama detak jarum jam tak juga menyeretnya ke dalam alam mimpi. Kesal, Deanova melempar bantal yang menutup wajahnya seraya duduk m