“Tadi ngomongin apa aja sama Nada?” Pertanyaan Riga membuyarkan fokus Alena dari layar ponsel. Keduanya sedang berada di warung mie ayam depan sekolah, menunggu pesanan mereka yang sedang disiapkan. Hujan sudah reda sejak sepuluh menit lalu. Alena mendongak. Ponselnya diletakkan di atas meja. “Ngomong apa? Gue sama Nada cuma ngobrol biasa, ya semestinya cewek kalau ketemu kan suka ngerumpi.” “Iya? Bukannya topik obrolannya nggak jauh-jauh dari Gamma, ya?” Seorang laki-laki yang datang mengantar pesanan mereka, membuat Alena mengurungkan niatnya menjawab pertanyaan Riga. Kini, dua mangkuk mie ayam dan dua gelas es teh manis tersaji di meja mereka. “Kata siapa? Lo salah, Ri,” jawab Alena. Gadis itu mulai menambahkan sambal dan kecap, juga saus ke mangkuk saat Riga lengah. Lalu menc