18. Nada Diteror

1257 Words

Seumur-umur, Alena hampir tidak pernah terlambat. Ibunya selalu membangunkannya lebih awal supaya ia memiliki waktu yang cukup untuk bersiap-siap dan ketika ibunya sudah meninggal, tugas itu dilanjutkan oleh ayahnya. Namun, saat mulai masuk SMP, Alena memilih alarm untuk membangunkannya. Pilihannya tersebut berjalan baik selama bertahun-tahun, tapi sayangnya tidak dengan hari ini. Suara alarm yang beberapa kali Alena abaikan, membuat ia jadi bangun kesiangan. Alena bersiap secepat mungkin, waktunya tidak banyak. Selesai bersiap-siap, Alena segera keluar dari kamarnya. Tidak ada sarapan di meja makan dan ia juga tidak punya waktu untuk memasak mie instan. Alhasil, Alena mengambil sekotak s**u dan sebungkus roti di meja, lalu keluar. Alena mengunci pintu rumahnya dan segera memesan ojek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD