Seumur-umur, Alena hampir tidak pernah terlambat. Ibunya selalu membangunkannya lebih awal supaya ia memiliki waktu yang cukup untuk bersiap-siap dan ketika ibunya sudah meninggal, tugas itu dilanjutkan oleh ayahnya. Namun, saat mulai masuk SMP, Alena memilih alarm untuk membangunkannya. Pilihannya tersebut berjalan baik selama bertahun-tahun, tapi sayangnya tidak dengan hari ini. Suara alarm yang beberapa kali Alena abaikan, membuat ia jadi bangun kesiangan. Alena bersiap secepat mungkin, waktunya tidak banyak. Selesai bersiap-siap, Alena segera keluar dari kamarnya. Tidak ada sarapan di meja makan dan ia juga tidak punya waktu untuk memasak mie instan. Alhasil, Alena mengambil sekotak s**u dan sebungkus roti di meja, lalu keluar. Alena mengunci pintu rumahnya dan segera memesan ojek