Part 6

2484 Words
"Ah aku tau" Sehun menaik turunkan alis mata nya jangan lupa smirk di wajahnya. "Apa? Kau tau apa?" Aku menunggu penjelasannya. Bocah ini pasti akan mengusulkan ide yang aneh. Seperti biasa, jangan terlalu berharap hal-hal hebat dari otak bocahnya itu. "Kau bisa berpura pura menjadi kekasih nya" Seperti yang baru saja kupikirkan, dia pasti akan memberikan ide yang tidak masuk di akal. "Maksudmu?" Kris menautkan alisnya bingung. "Ya mereka menganggu Baekhyun karena sikapnya pada Chanyeol. Tapi saat mereka tau jika Baekhyun adalah kekasih Chanyeol mereka tidak akan mempermasalahkan sikapnya pada Chanyeol lagi"  Aku memutar bola mataku malas. Kau tidak akan tau apa akibatnya kan bocah? Baekhyun bahkan bisa di bunuh oleh mereka jika dia jadi pacarku! "Ah tentu saja" Kris tersenyum dengan seringai aneh di wajahnya. "Apa? Kau gila Kris?" Aku menatap kedua teman ku tak percaya. "Ini hanya pura pura Chan, kau mau membantu nya kan?" Aku mau, tapi berpura pura? Aku yakin dia tidak akan setuju. Walaupun hanya berpura pura melihat sikap nya begitu padaku. Lagipula apa kalian tidak memikirkan bagaimana nasib Baekhyun nanti? Mereka pasti akan sangat marah dan akan memburunya. "Entahlah, aku tidak yakin" "Ayolah Chan" Aku berfikir lagi. Mungkin ini ide yang patut di coba, bagaimanapun juga kalau aku pacarnya aku bisa melindunginya dengan mengatakan dia pacarku. Tapi pacar? Itu tidak ada dalam pikiran ku sama sekali, apa lagi berpacaran dengan laki-laki keras kepala itu. "Hyung ini sudah malam. Ayo pulang" Suara Baekhyun membuyarkan konsentrasi ku. "Jangan katakan apapun pada nya. Kita bicarakan lagi nanti" Kris menatap kami dan segera bangkit. "Ayo kita pulang Baek" "Selamat tidur Baekhyun" Sehun berteriak sebelum mereka keluar Bocah ini! "Diamlah senior" Sehun tertawa dan mereka segera pergi. ** | Baekhyun POV | "Kau sedang apa?" Aku melihat Luhan yang dari tadi hanya fokus dengan benda yang ada di genggaman nya. "Ah aku sedang membalas pesan" "Siapa itu? Sehingga kau mengabaikan ku" "Ah maaf Baekhyunnie, hanya saja banyak sekali yang harus ku balas" "Siapa mereka?" "Senior Seungho, senior Siwan, senior Minwon, senior Jonghwan, senior Sehun ...” Aku langsung memotong perkataanya, pasti banyak sekali dan aku tidak tertarik mendengarnya. " Senior Siwan juga mengirim mu pesan?" "Kau juga?" Aku mengangguk "Wah daebak! Ku dengar dia sudah berpacaran dengan Sungmin senior" "Sebaiknya kita harus menjauhi nya" "Aku setuju" "Tapi tunggu dulu kau tadi mengatakan Senior Sehun juga mengirim mu pesan?" Luhan hanya menganggukkan kepalanya. "Wah Luhannie" Aku menatapnya tak percaya. "Kenapa?" Dia bingung. "Aku tau dia sangat tampan sekaligus manis. Tapi dia itu sangat menyebalkan" "Tapi dia cukup mengasyikkan saat di ajak bercerita" "Uwah jadi kau menyukai nya?" "Baekhyun! Aku tidak mengatakan jika aku menyukai nya kan" Luhan tampak malu-malu mengatakannya, terlihat ada rona merah di pipinya. "Haha hanya bercanda, tapi ku sarankan jangan terjebak rayuannya. Ku dengar dari Kris hyung kalau dia sudah banyak menyakiti hati laki-laki atau perempuan yang menyukainya" "Aku tau, senior yang tinggal di sebelah apartemen ku menceritakan semua nya. Tentang Kris hyung, Senior Chanyeol dan tentu saja Senior Sehun, kau mau mendengar nya?" "No thanks" Aku meminum jus strawberryku tampak tidak tertarik sama sekali. "Oh ayolah dengarkan aku, aku sedang tidak mood untuk pulang sekarang. Dan kau! Kau masih harus menunggu Kris hyung kan?" "Baiklah, baiklah" Luhan tersenyum. "Ku dengar jika Kris hyung sekarang sedang dekat dengan seorang laki-laki, namanya Zitao. Dia laki-laki yang manja sehingga Kris hyung harus terus di dekatnya. Siapa pun yang berani mengganggu nya akan di hancurkanya" Luhan bercerita dengan semangat. "Uwah aku tidak menyangka hyung ku yang abnormal itu bisa semanis itu. Tapi tunggu,dia dekat dengan laki-laki? Bagaimana bisa? Siapa namanya tadi? Zitao? Dia orang cina?" Aku sedikit bingung, Kris hyung dekat dengan seorang laki-laki? Sepertinya tidak mungkin, aku sangat tau dia seperti apa. "Ah aku tidak tau soal itu" "Tapi Kris hyung tidak pernah bercerita padaku" "Mereka bukan sepasang kekasih" Bukan sepasang kekasih? Ah aku bisa menduganya. Tidak mungkin dia memiliki seorang kekasih, tapi dekat dengan seorang laki-laki? Wah seperti apa sebenarnya laki-laki ini sehingga hyungku yang abnormal itu bisa semanis itu. "Ah benar juga, tapi aku ingin melihat laki-laki itu seperti apa" "Katanya dia tampan" "Aku juga tampan" "Kau itu cantik Baek!" "Hey! Kau yang cantik" "Aku? Aku tidak cantik! Aku tampan!" "Terserah padamu Lu" "Oke aku lanjutkan ya. Selanjutnya Senior Chanyeol" "Ah lewatkan saja tentang dia. Aku tidak tertarik mendengarnya" "Dengarkan aku dulu Baek, dulu Senior Chanyeol tidak seperti itu. Dia laki laki yang sangat ceria dan sangat suka tersenyum. Tapi setahun yang lalu kekasihnya berselingkuh dengan kakak sepupunya, sejak saat itu dia menjadi sangat cuek dan seperti sekarang ini. Tapi rumornya dia sekarang berpacaran dengan Senior Kyungsoo. Mungkin karena itu senior Kyungsoo selalu menganggumu, dia tidak menyukai kau dekat dengan pacarnya" "Aku? Dekat dengan tiang listrik itu? Kau bercanda?" Aku menatap tajam ke arah Luhan, sedangkan Luhan hanya tertawa kecil. Tunggu dulu, Park Chanyeol mempunyai kenangan seperti itu? Ah ternyata dia memiliki kenangan yang tidak menyenangkan, tapi sekarang kan di mempunyai Senior Kyungsoo. Eh ada apa dengan ku? Aku seperti sedang mengkhawatirkan nya. Tidak tidak aku tidak mengkhawatirkan nya. Tidak sedikitpun! "Iya tentu, aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya saat tau kekasih nya berselingkuh dengan kakak sepupunya itu. Dan sekarang dia sudah berpacaran dengan Senior Kyungsoo. Tapi anehnya kenapa dia tetap sama" "Yup dia tetap menyebalkan bagiku" Benar sekali, tetap saja dia itu laki-laki yang sangat menyebalkan. Aku tetap tidak menyukainya. "Dan terakhir Senior Sehun, kau lihat sendiri seperti apa dia, dia itu seperti anak laki laki yang baru belajar berdiri. Berisik, tidak bisa diam dan sangat jahil" "Ah aku tau itu. Dia terus menganggu ku" "Tapi kenapa banyak sekali laki-laki atau perempuan yang menyukai nya. Aku tau dia itu tampan dan manis di waktu yang bersamaan, wajar saja masih banyak yang mendekatinya. Walaupun dia bersikap baik pada mereka, tapi tak satupun dari mereka yang berhasil mendapatkan hatinya" aku terdiam mendengar penjelasan Luhan. Dia seperti sangat bersemangat sambil tersenyum menceritakan Senior Sehun. Ada apa dengannya? "Ah apa ini alasan Kris hyung mengatakan kalau Senior Sehun banyak menghancurkan hati laki-laki atau perempuan yang menyukainya" "Mungkin saja" "Tapi dari mana tetangga mu itu tau tentang mereka?" Aku bingung, bagaimana dia tau tentang tiga pangeran ini uhuk sebenarnya aku mual menyebut mereka pangeran, tapi entahlah. "Ah dia bilang jika mereka berada di kelas yang sama saat Sekolah Menengah hingga lulus" Luhan melihat jam di tangannya. "Ah aku harus pulang, kau tak apa aku tinggal sendirian?" "Tenang saja, sebentar lagi aku juga akan pulang" "Baiklah kalau begitu, aku pulang duluan. Bye" Aku melambaikan tangan ku. Dan Luhan berjalan ke arah halte bus di depan kampus Tiba tiba.. "Ayo pulang" Aku menoleh mendengar suara bariton yang sangat kukenali terdengar di belakangku. Aku memutar bola mataku malas, kenapa dia lagi! "Aku tidak mau pulang bersamamu" Aku benar-benar tidak mau lagi berurusan dengan para senior yang haus darah itu. Benar-benar mengerikan. "Kris masih ada urusan yang harus di selesaikan nya" Dia duduk di hadapanku. "Aku akan menunggu" "Disini?" Aisshh kenapa dia sangat berisik! Pergi lah! "Tentu saja! Kau pikir aku akan kemana?" "Aku tidak bisa membiarkan mu disini" "Ada apa dengan mu? Sudahlah kau pulang saja" Pergilah! Sebelum senior-senior itu melihat kita, ah ayolah Park Chanyeol-ssi. Kau tidak tau penderitaanku yang harus selalu menghindari mereka yang setiap saat memburuku? Pergilah! "Yo Chan, kau tidak pulang" Senior Sehun entah datang dari mana langsung merangkul Park Chanyeol "Kris meminta ku mengantar kan Baekhyun pulang" "Ah aku melihat nya" Dia tersenyum kepadaku. Ini satu lagi makhluk yang harus ku hindari, sepertinya laki-laki atau perempuan yang menyukainya juga mulai mengincarku. Apa tidak cukup Park Chanyeol saja? Kenapa penggemar senior Sehun sepertinya juga mulai membenciku. Aku sungguh s**l! Seharusnya aku tidak kuliah disini. "Senior kau mau pulang?" Senior Sehun mengangguk pelan. "Ya, kenapa?" "Antarkan aku pulang" Setelah aku berfikir ulang sepertinya lebih baik senior Sehun yang mengantarku, penggemarnya belum tentu membenciku tapi sepertinya akan positif membenciku. Tapi penggemar Park Chanyeol jelas sudah membenciku. Aku tidak punya pilihan lain, aku akan pulang bersamanya. Untuk saat ini, sebelum penggemarnya juga memburuku. "Bukankah Chanyeol yang akan mengantarkan mu?" "Aku tidak mau di antar oleh nya" Senior Sehun tertawa, sedangkan Park Chanyeol hanya menatap teman nya itu dengan kesal. "Baiklah, maaf Chan. Ayo ku antar kau pulang" Park Chanyeol hanya menatap kami dengan kesal nya. ** "Senior" "Hmm.." "Ku dengar kau berkirim pesan dengan Luhan" "Ah iya, kenapa? Kau cemburu?" "Yak bukan itu maksudku!" "Terus kenapa?" "Kau tau dia itu teman ku, aku tidak mau kau menyakiti hatinya" "Aku hanya berkirim pesan dengan Luhan mu itu" "Apa kau.. kau menyukai nya?" "Belum, tapi aku cukup tertarik dengan nya. Dia sangat cantik dan manis" "Aku tau, hanya saja aku sedikit khawatir dengan laki-laki yang mencoba mendekati nya. Termasuk dirimu" "Ah kau benar benar cemburu?" "Yak senior!!" "Wah aku sangat menyukai caramu memanggil ku Baek" "Ternyata kau laki-laki m***m" "Haha biasa nya penggemarku yang lain akan langsung mencium ku" "Dasar m***m!!" "Kau tidak bisa mengatakan ku seperti itu, mereka lah yang mencium ku tanpa ku minta" "Senior! Aku tau kau memiliki banyak penggemar! Jika kau berani menyakiti Luhan, aku akan membunuh mu!" "Hahaha aku sangat menyukai laki-laki cantik dan pemarah seperti mu" "Senior!! Aku tidak cantik!!" Aku menatap nya kesal, sedangkan laki laki ini hanya tertawa sambil terus mengemudi kan mobil nya. ** "Lama tidak bertemu Byun Baekhyun!" Aku mendengus kesal. Kenapa mereka tidak berhenti mengangguku? Aku kan tidak mempunyai masalah dengan mereka. "Cih! Kalian mau apa?" "Kau tidak akan bisa kabur kali ini, tidak akan ada yang mau melewati koridor ini sekarang. Aku akan membalas perbuatanmu waktu itu" "Kenapa? Bukankah kau duluan yang memukulku? Aku hanya mengembalikannya" "Tidak sopan!" Dia melayangkan tangannya kearahku. Aku reflek menutup mataku. PLAKK!! Aku mendengar suara tamparan, tapi aku tidak merasakan apa-apa. Aku membuka mataku dan melihat laki-laki di depanku sedang memegangi wajahnya yang memerah sambil menatap seseorang yang berdiri di sebelahku. "Chanyeollie, kenapa kau memukulku" Laki-laki itu tampak kesakitan. "Kenapa kau ingin memukulnya?" Aku menatap Park Chanyeol yang matanya menatap tajam kearah laki-laki di depanku. Aku blank, benar-benar blank. Bagaimana bisa ada Park Chanyeol disini? Dan..dan dia menampar laki-laki ini? Bukankah bukankah dia temannya? Ah dari yang ku dengar mereka itu sepasang kekasih karena mereka terlihat dekat. Tapi..tapi kenapa dia menampar kekasihnya dan itu.. itu bukan karena membelaku kan? Jelas bukan! Mereka mungkin saja sedang bertengkar. Aku tidak bisa berfikir lagi untuk saat ini. "Dia..dia tidak sopan Chanyeollie, apa lagi denganmu. Aku..aku hanya memberinya hukuman sedikit" Dia tampak ketakutan karena tatapan tajam Park Chanyeol "Dengan cara memukulnya? Yak! Do Kyungsoo! Ini sudah kelewatan batas kau tau! Aku tidak suka dengan kelakuan mu itu" "Tapi.. tapi aku hanya" Laki-laki yang di panggil Kyungsoo itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Aku benar-benar tidak mengerti. "Kenapa kau membelanya Chanyeollie? Bukankah Kyungsoo hanya melakukan apa yang seharusnya di lakukan seorang senior? Dan kenapa kau menampar kekasihmu?" Park Chanyeol tampak terkejut, kenapa dia terkejut? "Dia kekasihku? Aku tidak pernah mengatakan dia kekasihku. Kekasihku ada disini. Baekhyun adalah kekasihku, bukan dia!! Jika kalian berani menyentuhnya, kalian akan berhadapan denganku" Senior Kyungsoo membulatkan matanya menatap tak percaya kearah Park Chanyeol. Aku yang berdiri di sebelahnya hanya diam mematung. BLANK!! Apa yang barusan dia katakan? Aku? Aku kekasihnya? Sejak kapan? Aku bahkan sangat membencinya! "Kau? Kau berpacaran dengannya? Bukankah kita.. kita... “ Aku mendengar Senior Kyungsoo kehilangan kata-kata. Tapi aku bahkan tidak bisa berpikir apa-apa sekarang. "Kita? Aku tidak pernah mengatakan kalau kita memiliki hubungan Kyungsoo, apalagi menjadi sepasang kekasih. aku hanya menganggapmu sebagai temanku" Senior Kyungsoo menatap kearahku dengan kemarahannya sedangkan teman-temannya hanya menatap Senior Kyungsoo meminta penjelasan. "Ayo kita pergi" Park Chanyeol menarik tanganku pergi dari hadapan mereka. Aku bahkan tidak mempunyai tenaga untuk melawan. Setelah cukup jauh aku menarik tanganku dari genggamannya. "Lepaskan" Dia melepas tanganku. "Kau kenapa?" Park Chanyeol mendekat kan wajahnya kearah ku. "Aku kenapa? Apa maksudmu tadi? Aku berpacaran denganmu?Aku bahkan benci mengatakannya" "Baekhyun..." Aku mengangkat satu tanganku di depan wajahnya memintanya untuk berhenti. "Aku tidak bisa berpikir sekarang. Apa maksudmu dengan mengatakan aku berpacaran denganmu Park Chanyeol-ssi?" "Dengarkan aku, ini hanya pura-pura oke! Dengan begini mereka tidak akan menganggumu lagi Baekhyun. Aku hanya membantumu terlepas dari mereka" "Apa? Membantuku? Ya tuhan terima kasih banyak Park Chanyeol-ssi! Tapi apa kau tau akibat dari perkataanmu barusan? Mereka tidak hanya akan memukuliku? Tapi mereka akan langsung membunuhku!" Apa ini yang namanya membantuku?Park Chanyeol aku bahkan bisa mati sekejap saja di hajar mereka. Kau ingin aku di bunuh mereka eoh? Kau benar-benar luar biasa Park Chanyeol! Arrghh!! Aku bisa gilaaaaa. Aku mengacak rambutku frustasi. "Tenanglah Baekhyun, aku yakin mereka tidak akan berani menganggumu lagi. Aku berjanji, aku akan melindungimu. Sekarang aku ingin kau berpura-pura menjadi kekasihku" "Aish benar-benar! Kau hanya membuat masalahku menjadi semakin rumit Park Chanyeol-ssi. Baiklah, aku akan berpura-pura menjadi pacarmu. Tapi jangan harap aku akan bertingkah manis kepadamu, karena kita hanya berpura-pura berpacaran" Argh terserah! Mereka sudah mengetahui aku berpacaran dengan manusia aneh ini. Jika tiba-tiba aku mengatakan jika aku tidak berpacaran dengannya setelah dibela tadi maka aku hanya akan tinggal nama saja, selamat tinggal. Sebegitu rumitnya berurusan dengan laki-laki ini. Aku benar-benar gilaaaaa. "Terserah kau saja. Berikan nomormu" Aku menyerahkan ponselku padanya. "Aku tidak suka di ganggu, jadi jangan coba-coba menelphonku" "Aku juga tidak akan menganggumu" Dia langsung mengembalikan ponselku. "Aku sudah menyimpan nomorku disana, jika kau butuh bantuan kau bisa menghubungiku" Aku hanya mengangguk malas. "Tapi mau sampai kapan kita berpura-pura?" Aku menatap ke wajahnya yang tampan itu. A..Apa? Tampan? Ah dia memang tampan. Hey stop! Kau tidak harus memujinya Byun Baekhyun! Setelah dia mengancurkan harapan agar bisa menjauh dari senior haus darah itu. Dia benar-benar menghancurkan segalanya. "Baek, kau dari mana saja?" tiba-tiba Kris hyung muncul dari belakang ku. "Yo Chan" Laki-laki di depanku ini hanya tersenyum. "Aku baru berbicara dengan temanmu" Jawabku singkat. "Berbicara apa?" "Ah tidak penting. Ayo kita pulang" Aku mendorong punggung Kris hyung menjauh. "Aku duluan Chan" Park Chanyeol hanya tersenyum dan mengangkat sebelah tangannya. "Sampai kau lupa jika semua ini hanya pura-pura" Aku menoleh, apa yang barusan dia katakan? "Apa?" Tanyaku "Tidak" Ah sepertinya pendengaranku ada yang salah. ** "Apa yang kau bicarakan dengan Chanyeol?" Kris hyung menatapku sekilas. "Bukan sesuatu yang penting" "Benarkah? Saat aku mencari mu tadi, aku melewati sekumpulan perempuan. Dan dari yang ku dengar mereka mengatakan kalau Chanyeol berpacaran dengan mu" "Wah! Kau mendengar nya dari siapa?" Aku tidak akan menyangka beritanya akan tersebar secepat ini. "Entahlah, hanya sekumpulan perempuan yang tak ku kenal" "Itu tidak benar hyung, kami hanya berpura pura. Park Chanyeol yang meminta ku melakukan nya" Kris hyung menatapku sambil menautkan kedua alis matanya. "Berpura pura?" "Iya, supaya mereka tidak mengganggu ku lagi" "Wah Park Chanyeol kau benar benar" "Sudah ku katakan kalau ini tidak penting, aku juga tidak terlalu memikirkan nya" "Baiklah, mungkin saja dengan begitu mereka tidak akan menganggu mu lagi" "Ya mungkin" Aku malas membahasnya, itu membuatku sakit kepala Bagaimana nasibku besok? Apakah aku masih bisa bernafas besok? Atau aku sudah habis di hajar mereka? Atau aku di culik terus di buang ke laut? Atau.. atau ..  Arrrghhh!! Dia benar benar membuat ku gilaaaaa!!! ** tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD