Di ruang keluarga rumah Firza, sepasang kakak beradik tampak sedang bersantai ria dengan sang adik yang meninju-ninju perlahan punggung lebar seorang lelaki, yang tak lain adalah Firza. Anak sulung mama Yuna tersebut benar-benar menagih janji Nui seputar pijat gratis sehabis mandi. Padahal yang sangat melelahkan dari seorang Firza, itu hati dan harinya. “Kakak, lagi ada problematika cinta ya?” Firza yang sedang merem melek keenakan sesekali bilang, “Kuatan dikit dong.” Atau “Kananan lagi, Nui. Kiri-kiri.” Sudah seperti tukang parkir. Tapi, untungnya gadis remaja cantik tersebut tak membantah sama sekali. Ya, tipe-tipe adik penurut kadar 20%. “Merinding bat, bocah bicara cinta. Tukang halu juga, ikut campur aja.” Seketika telinga dan pipi Nui bersemu merah. Kalimat tukang halu menyenti