Bagian 53 : Saat hati ingin akhir dari segala ketidak pastian

1062 Words

Ada yang sakit tapi tak terlihat, luka namun tak berdarah. Benci juga bukan yang benar-benar benci. Marah pun sifatnya labil, kadang akur kadang pula cakar-cakaran seperti anak kucing. Itu yang tengah Reza rasakan. Lelaki tan berwajah aestetic itu sedang galau maksimal. Pasca sidangnya beberapa saat lalu terhadap Mark dan kepergian lelaki itu. Dia dan Firza terlibat percakapan cukup rumit. Ngomong-ngomong, sidang dadakan itu membahas hal yang sungguh tidak penting sekali. Mark yang awalnya takut, menjadi naik pitam. “Gua gak selingkuh atau apa pun itu, karena gua sama Naira gak pernah pacaran. Ketemu aja jarang.” Begitu kata Mark. Lalu, saat Reza bertanya, “Lo kenal Rendi?” “Rendi, sipa?” “Pacar baru, Nui.” Lebih tepatnya pacar sah Nui. “Nggak! Gak kenal gue. Lagian siapa pun pac

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD