Sepeda motor Firza memasuki area sekolahan tepat sebelum petugas keamanan menutup pagar. Huh selamat. “Tidur lagi?” tanya Firza ketika merasa Nara belum turun dari boncengan. “Siapa yang tidur? Kaki aku sakit Firza, motor kamu ketinggian.” Firza lupa. Setelah mencagak motornya dengan benar, ia turun lebih dulu. Melepas helm yang dikenakannya dan membantu Nara turun. “Ayo.” Nara gapai tangan Firza dan perlahan turun dengan selamat. Langkah tertatihnya membuat Firza yang berada di samping mengecilkan langkahnya. Tinggi Nara hanya sebatas d**a Firza, kakinya juga tak terlalu jenjang. Jadi, ya begitu. “Maaf ya Za.” Firza menoleh, maaf untuk apa? “Tadi malem aku ketiduran di gendongan kamu, terus nganterin aku pulang. Mama udah cerita,” jelas Nara. Oh ... itu. “Terus kenapa minta maa