Akhirnya Dinar nggak berhasil mencuri kesempatan. Kirana orangnya terlalu waspada, jadinya muka Dinar kecut sekali habis keluar dari kamar mandi. Sedangkan Kirana masih di dalam, sedang sibuk mengeringkan rambutnya. “Dinar, ada sikat gigi baru nggak?” teriakan Kirana. Dinar tak jawab. Mungkin karena suara hair dryer terlalu keras jadi nggak kedengaran. Ya sudahlah, Kirana bongkar saja semua laci yang ada di bawah dan samping wastafel. Dinar tinggal sendiri kok, lagian sudah mau jadi suami. Kirana tak perlu merasa sungkan menjelajahi rumahnya. Sikat giginya ketemu, tapi ada barang lain juga yang dia temukan di salah satu laci. Yang pasti, itu bukan barang yang biasa dimiliki oleh seorang cowok. Kirana menarik napas panjang, berusaha berpikir positif, menganggap itu adalah milik adik at