Karena Sebuah Luka

1141 Words

Diana masih menangis di kamarnya, ia tak menyangka jika Willy datang dan melihat semuanya. "Willy pasti salah paham. "Gumamnya. Ceklek... Mama Sekar masuk ke kamar menantunya itu. "Diana... " Diana buru-buru menghapus air matanya,lalu menoleh menatap mertuanya itu. "Ya ma... " Sekar menghela nafasnya lalu duduk di sebelah menantunya itu,dengan lembut wanita paruh baya itu membelai surai lembut milik menantunya itu. "Kamu yang sabar ya... Jangan banyak pikiran, kasihan bayimu." Diana memaksakan senyumnya, "Iya ma... " Sekarpun tak jauh beda dengan menantunya itu, sama-sama memaksakan senyumnya. Dari diri Diana dia melihat masalalunya. "Kamu sudah makan?" "Belum ma... " "Ya sudah, ayo makan. " "Diana tidak selera ma... " Sekar menghela nafasnya, "Mama juga belum makan sayang,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD