Beberapa saat kemudian, Sera keluar dengan wajah segar serta rambut yang sedikit basah. Ia juga sudah berganti pakaian dengan mengenakan kaos longgar dan celana kain panjang. Gio yang duduk bersandar terpaku melihat Sera, bagaimana mungkin gadis secantik ini bisa bersikap galak padanya. Ini bukan pertama kali melihat Sera dalam keadaan selesai mandi tapi entah kenapa jantungnya selalu saja kurang ajar berdetak di batas normal. “Malah belum tidur,” gerutu Sera saat melihat mata Gio masih terbuka lebar. “Kan aku udah bilang, nunggu kamu dulu.” Sera duduk di kursi semula, “Sekarang gue udah di sini, dan lo mending tidur sekarang. Oka?” “Tapi kamu belum makan.” “Iya sekarang gue makan makanan yang harusnya buat lo,” ucapnya sambil tergelak. Gio tersenyum melihat Sera tertawa, “Kamu cant