B E. Part 19a

1217 Words

“Maafin gue ya, Gi. Harusnya gue ngajak lo makan makanan yang biasa lo makan. Gue nggak tahu kalau sebenarnya lo nggak bisa makan pedes. Lo sakit gara-gara gue.” Sera tidak bisa mengendalikan emosinya. Entah kenapa ia benar-benar ingin menangis. Rasa bersalah dan sedih melihat Gio sakit dan rasa gundah hatinya karena mendapat teror namun tidak bisa menceritakan dengan orang lain. Rasanya kumpul menjadi satu dan mendobrak pertahanan Sera selama ini dan Gio adalah orang pertama yang melihat Sera menangis seperti ini. Tangan Gio terangkat dengan pelan. Walaupun ragu, Gio membalas pelukan Sera dengan lembut. “Jangan nangis, aku nggak bakalan mati kok. Tenang aja,” ucap Gio sambil mengusap punggung Sera beberapa kali. Bukannya tenang, tangis Sera malah semakin menjadi-jadi. “Ser udah dong,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD