“Si Gadis makan apa sih tiba-tiba mulutnya licin banget kayak belut. Analisa dari mana, masa gue suka sama Gio. Nggak mungkin lah, bahkan dalam mimpi sekali pun,” pikirnya. Sejak dua hari yang lalu, Sera yang awalnya ingin meminta maaf pada Gio mengurungkan niatnya ketika mendapat telepon dari orang yang paling ia hindari dalam hidupya. Sejak malam itu Sera tidak bisa tidur nyenyak dalam dua hari dan berimbas pada kondisinya yang cepat lelah saat bekerja. Saat kembali fokus pada komputer di hadapannya, ponsel yang Sera letakkan di atas meja berdering. Ia melihat nomor tidak di kenal muncul di layar ponselnya. Wajah Sera memucat, jantungnya berdegub kencang dan tangannya gemeter. Nomornya yang menelepon berbeda dengan nomor dua hari yang lalu, karena Sera sudah memblokirnya. Walaupun tid