Tepat pukul sepuluh malam, Adit sampai di rumah Tiyas. Untung perjalana pulang dari Puncak Bogor tidak macet sehingga mereka tidak terlalu malam tiba di Jakarta. Setelah gadis itu masuk ke dalam rumah dan menutup pintu, Adit segera beranjak pulang ke rumahnya. Matahari seolah begitu cepat kembali muncul menyinari bumi. Setelah shalat Subuh, Tiyas kembali menarik selimutnya. Ia tidak menyadari jika pagi ini akan kedatangan tamu istimewa. Adit memarkir mobilnya di mini market dekat rumah Tiyas. Tubuh lelaki itu seolah tak kenal lelah. Lihat saja, sepagi ini ia sudah tiba di rumah Tiyas. Bergegas, ia menusuri jalan. Sesampainya depan pintu, ia menghubungi tuan rumah. Dering telphon memaksa Tiyas bangun. Matanya membulat melihat nama Adit di layar ponsel. "Assalammualaikum," sapanya.