Hening, keduanya diam membisu, larut dalam pikiran masing-masing. Beberapa saat kemudian, Tiyas berbicara. Bercerita tentang sikap Dirga yang selalu memperlakukannya seperti anak kecil. Tiyas merasa sedang berhadapan dengan Dirga kecil yang masih duduk di kelas tiga SD, dan itu membuatnya lelah, sangat lelah. Adit menghela napas, matanya menerawang jauh menembus batas. "Jangan-jangan ..." Adit terdiam sejenak, Tiyas menoleh menunggu kalimat selanjutnya. "Jangan-jangan, dia mengangap kamu masih seperti dulu. Kerinduannya pada masa kecil kalian menghipnotis dirinya sendiri. Walau nyata secara fisik kamu bukan lagi Tiyas kecil, tapi dibawah alam sadarnya, kamu masih Tiyas kecil yang manja dan penurut." ujar Adit menduga. "Maksud Mas Adit?" tanya Tiyas tak mengerti. "Dulu, setelah k