“Ben, kamu bisa keluar gak?” “Astaga, Del. Kamu mau ngibulin aku lagi?” “Gak, tapi kamu bau. Bau banget malah.” “Del ….” Ben ingin mengatakan sesuatu, tapi ia tahan. Tak ingin membuat wanita itu marah. “Kenapa?” Bahkan sebelum Ben mengatakannya Adel sudah marah. “Kamu mau aku yang keluar dari mobil ini?” “Kalo aku keluar, kamu pasti mau kabur lagi.” “Terserah kamu deh, Ben. Aku gak kuat sama bau kamu. Pengen muntah lagi.” Adel benar-benar turun dari mobil. Ia tak kuat berlama-lama menciumi bekas muntahannya sendiri. Wanita itu memilih duduk di pinggir jalan. Mengabaikan kenyataan betapa anehnya apa yang ia lakukan saat ini, bak sedang mengemis. Setelah muntah tadi, pusing di kepala Adel memang berangsur membaik. Karena itulah wanita itu bisa tahan untuk duduk di luar mobil dalam k