17. Bintang paling terang

1152 Words

Suasana basecamp malam ini cukup ramai. Di depan ada anak-anak inti yang sedang nongkrong. Masih Galaksi yang memimpin, lelaki itu duduk paling atas, di atas meja sambil merokok. Mereka sedang saling bertukar cerita sekarang. Seperti asap batang nikotin itu, tawa mereka menguar bebas di udara. "Yaelah Gal, lo masukin satu anggota lagi sabi kali, ya nggak?" Rigel menyenggol bahu Dendra lalu tertawa pelan. "Yoi! Bener, nggak ada salahnya lo nambah satu lagi," kata Dendra. "Masalahnya, anggota gue udah banyak. Udah punya tugasnya masing-masing juga, kalau harus nambah, aturan berubah lagi dong? Ck, ribet. Bentar lagi juga gue pensiun jadi ketua," ujar Galaksi. "Udah tua sih, lo!" ledek Fahmi. "Sialan lo, pulang lewat mana, hah?" Meski berupa ancaman, tapi kenyataannya Galaksi hanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD