Nyaris Keguguran

1046 Words

Melihat Irisa yang seperti itu, Allen sontak mendengus sembari menjambak rambutnya sendiri. Seharusnya dia melakukan sesuatu untuk membantu, namun otaknya tidak bisa digunakan untuk berpikir karena terlalu panik. “Dokter ....” Seketika Allen menjentikkan jari, mendengar lirihan Irisa yang langsung membuatnya tersadar. Dia lantas mengambil ponselnya dan bergegas menghubungi Lovro, menyuruhnya datang untuk memeriksa keadaan Irisa. Namun, Lovro tidak bisa datang dikarenakan dia sedang berada di luar negeri. Hal itu membuat Allen berteriak kencang, lalu membanting ponselnya dengan kasar. Pandangannya dialihkan terhadap Irisa yang masih memegang perutnya sembari merintih kesakitan, sebelum akhirnya menghembuskan napasnya kasar. Dia bahkan mengumpat dalam hati. Mengapa di saat-saat seperti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD