Jalan-Jalan

1104 Words

Tadi malam, Irisa terpaksa harus pulang ke rumah meski sebenarnya dia enggan. Allen sudah mengancamnya dengan kalimat yang teramat mengerikan yang seketika membuatnya harus mengikuti perintah pria itu. Irisa menggenggam tangan ibunya, mengelusnya pelan dengan ibu jari. Setelah sarapan bersama Allen, Irisa bergegas ke ruang perawatan sang ibu yang sudah lama sekali tidak dia kunjungi. Seharusnya dia mengunjungi ibunya setiap hari, namun dia tidak melakukannya sehingga membuatnya menjadi anak durhaka. “Ibu, sebenarnya aku sedang mengandung anak pria itu. Tapi ... pria itu sama sekali tidak menginginkan anak ini.” Irisa memejamkan matanya sejenak, sebelum akhirnya menghembuskan napasnya pelan. Masih dengan menggenggam tangan sang ibu, dia pun mulai melanjutkan perkataannya yang belum se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD