Cameella salah tingkah sejenak lalu menghela nafas panjang dan mengepalkan kedua tangannya untuk mencari kekuatan dan menyelesaikan tugasnya dengan professional, ia pasrah apapun yang akan terjadi nantinya. Pupus sudah harapannya bertemu dan berterima kasih kepada orang yang telah membangkitkan semangat hidupnya. Setelah mengatur nafasnya, dia akhirnya melanjutkan nyanyiannya dan tepuk tangan, sedangkan pria di hadapan tersenyum manis dan menggumam tak jelas terhadapnya. Mungkin pengaruh alkohol yang sudah banyak di tenggaknya. Cameella menyodorkan kue tart itu lebih dekat kepada pria yang masih menatapnya lekat, Cameella berdiri dan meminta pria itu menghembuskan lilinnya karena sudah tersisa setengah lagi. "Tiup lilinnya, tiupp lilinnya sekarang juga, sekararaangg, jugaa, yeeyy, a