Rahang Denallie mengeras, tangannya mengepal namun tersembunyi di bawah, dan matanya terasa panas ketika Jiro bertanya tentang sumber dari foto tersebut. Tidak habis pikir, pertanyaan pertama justru terdengar seperti ingin mencari pembelaan. Apa pentingnya sumber foto tersebut kalau kenyataannya itu merupakan bukti yang valid. “Jawab Dena, kamu dapat dari mana semua foto-foto ini?” tanya Jiro setengah memaksa. “Apa itu penting?” tanya Denallie balik dengan suara gemetar. “Jelas, karena ini semua rekayasa. Aku nggak bisa terima kalau ada orang yang sengaja mau fitnah aku. Apalagi kamu sampai percaya, jelas aku keberatan.” Tanpa bisa ditahan lagi, tangan Denallie dengan cepat mengambil gelas berisi sisa minuman miliknya. Denallie menyiram Jiro tanpa ada keraguan hingga membuat laki-laki