Alunan lagu yang bersumber dari audio di mobil Gentala menemani perjalanan pulangnya mengantar Denallie ke kos. Gadis di sebelahnya masih diam namun air matanya tetap saja keluar. Entah bagaimana caranya memberi nasihat agar berhenti menangis karena semuanya sia-sia. Tetapi Gentala sadar kalau Denallie juga wanita biasa yang punya perasaan kecewa dan marah saat dikhianati. Jalanan mulai lengang karena sudah masuk tengah malam. Harusnya kurang dari 20 menit, ia bisa sampai di alamat tujuan. Tetapi sepertinya akan sedikit terlambat karena perutnya merasa lapar. Ia menoleh ke samping, memastikan kondisi Denallie sebelum ia bicara. “Kamu lapar, nggak?” tanya Gentala kepada Denallie. “Kamu pikir dalam keadaan seperti ini masih punya selera makan?” sindir Denallie. Ia mengusap kembali air mat