Era menjadi gundah, membayangkan kelak ia akan tampil dengan perut besar bdan dicemooh banyak orang, pasti akan memalukan, seperti itu juga kegelisahannya saat pertama kali ia mendengar bahwa dirinya hamil untuk pertama kalinya. Terlebih saat ia melihat Azzam menangis di pelukan arum karena memohon agar Azzam diijinkan menikahi Era. Era terus menerus diserang ketakutan. Dimana-mana ia merasa tidak tenang, bayangan saat Bagas memaksanya melayaninya terus menghantui benaknya. Apa yang harus ku lakukan ? selalu itu yang terngiang dalam pikirnya. Menikah muda lalu diceraikan akan jauh lebih baik dari pada bernasib seperti dirinya. Ia ingin mengakhiri hidupnya agar rumah ini bebas dari masalah, lagi pula ia tidak sanggup bila suatu hari harus bertemu dengan orang tuanya dalam keadaan sepert