SEKARANG MEMANG WAKTUNYA

1529 Words

"Ada sesuatu yang terjadi," Bian menarik nafas panjang. "Ini soal ayah dan ibuku." "Kenapa dengan mereka?" Dine membelai rambut Bian berulang kali. "Pengacara ayah menghubungiku, katanya ada wasiat yang ingin disampaikan," jelasnya. "Wasiat? Kenapa baru sekarang?" Dine terheran heran. "Maafkan aku, tapi.. Kapan ayah dan ibumu meninggal dunia?" "Ten years ago," ucap Bian. "Saat aku berusia dua puluh lima tahun. Ayah dan ibu pergi meninggalkanku selamanya." Bian menunduk dan membiarkan kedua tangannya menahan kepalanya. Dine hanya bisa mengusap usap rambutnya berulang kali. "Jangan sedih," Dine bicara perlahan. Bian memeluk Dine dengan erat, "Aku sedih. Mereka meninggal mendadak dan tiba tiba. Lalu memberikanku beban besar. Dine, bayangkan lima ratus ribu orang bekerja di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD