"Ahh!" dine dengan cepat mengambil lembaran kain yang terjatuh dan mengenakannya kembali. "Lu-lupakan apa yang kamu lihat barusan!" Bian hanya berdiri mematung dan membeku. I just saw Dine half naked! Dan.. Dan.. A-aku cuma bisa diam? Ka-kamu minta aku melupakannya? Impossible! Aku lelaki normal Dine.. Bian merasakan area bawah tubuhnya mulai menegang. Apa yang menjadi bukti kejantanannya seperti menguat. Bian menelan air liurnya sendiri. Tak lagi sanggup menahan diri, Bian langsung merangkul pinggang Dine dengan erat, "Apa kamu pikir aku akan mengabaikan tubuhmu begitu saja? Itu bukan hal yang dengan mudah aku lupakan!" Dine menggigit bibirnya. Matanya menatap mata Bian dengan bergelora. Lelaki yang ia rindukan dan telah menghilang hampir satu bulan lamanya. Bian adalah sosok y